Halaman

Selasa, 30 Juli 2013

RUQYAH Pengobatan dengan pendekatan kepada Ilahi

Ruqyah adalah membacakan sesuatu pada orang yang sakit, bisa jadi karena terkena ‘ain (mata hasad), sengatan, sihir, racun, rasa sakit, sedih, gila, kerasukan, dan lainnya.Ruqyah di kalangan para dukun atau paranormal dikenal dengan istilah jampi-jampi. Sedangkan ruqyah yang syar’i ada ketentuannya sebagaimana disebutkan dalam tulisan berikut. Jika tidak memenuhi kriteria yang ada maka ruqyah tersebut tidak jauh dari jampi-jampi yang dilakukan oleh para dukun.

Sebagaimana dinukil dari Fathul Majid, Imam As Suyuthi berkata, “Ruqyah itu dibolehkan jika memenuhi tiga syarat:
Bacaan ruqyah dengan menggunakan ayat Al Qur’an atau nama dan sifat Allah.
Menggunakan bahasa Arab atau kalimat yang mempunyai makna.
Harus yakin bahwa ruqyah dapat berpengaruh dengan izin Allah, bukan dari zat ruqyah itu sendiri.”





TANDA-TANDA ORANG TERKENA GANGGUAN JIN
Setiap penyakit dapat dikenali dari gejala-gejala atau tanda-tandanya. Berikut ini saya sebutkan beberapa tanda/gejala orang yang terkena gangguan jin, apapun jenis gangguan jin tersebut.
Tanda-tanda yang saya sebutkan dibawah ini adalah hasil pengamatan, pengalaman menangani pasien. Tidak diperlukan ilmu khusus untuk mengetahui gangguan jin pada diri seseorang. Cukup cermati atau tanda point-point dibawah ini, maka dengan mudah Anda dapat memastikan ada tidaknya gangguan jin pada diri seseorang.
Bagaimana cara menggunakan daftar gejala gangguan jin ini ?
Sederhana, silahkan baca dan cermati satu per satu, lalu perhatikan diri anda atau orang yang akan anda analisa, apakah gejala-gejala ini ada pada diri anda?
Berusahalah untuk sejujur mungkin …
jika ada gejala-gejala tersebut dibawah ini ada pada diri anda, maka kemungkinan besar ada gangguan jin dalam diri anda.
Gejala – gejala Gangguan jin pada manusia
1. Gejala pada waktu tidur :
  1. Susah tidur malam, yaitu tidak bisa tidur kecuali setelah lama/bersusah payah
  2. Susah bangun, yaitu kebanyakan tidur sehingga tidak bisa melakukan ibadah –ibadah yang diinginkan
  3. Cemas, sering terbangun pada waktu malam
  4. Mimpi buruk, mimpi melihat sesuatu yang mengancamnya lalu ingin berteriak minta pertolongan tetapi tidak bisa
  5. Mimpi melihat berbagai binatang seperti : kucing, anjing, tikus, onta, kuda, monyet, serigala, harimau dll
  6. Bunyi gigi geraham beradu pada saat tidur
  7. Tertawa, menangis, teriak, mengomel pada saat tidur
  8. Merintih pada saat tidur
  9. Mimpi seolah-olah jatuh dari tempat yang sangat tinggi
  10. Berdiri dan berjalan dalam keadaan tidur dan tanpa kesadaran
  11. Mimpi berada dalam lingkungan pemakaman,didalam kuburan, tempat sampah atau jalan yang mengerikan
  12. Mimpi melihat orang aneh seperti tinggi sekali, pendek sekali, putih sekali, hitam sekali
  13. Mimpi sangat menyeramkan/melihat hantu
  14. Mimpi denga lawan jenis/sama jenis yang sam berkali-kali dan ingin bertemu dengan orang yang dimimpikan
  15. Mimpi seakan tertindih benda yang sangat berat ( Tidihan-bhs Jawa) dan sulit untuk melepaskan
  16. Mendengkur sangat keras
  17. Mimpi melihat/bertemu dengan keluarga yang sudah mati,melihat mayat
  18. Mimpi berada dalam abad lampau
  19. Mimpi terjadi peristiwa dan keesokan harinya terjadi peristiwa yang sama dalam mimpi
2. Gejala – gejala Pada wktu terjaga
  1. Sering was – was/ketakutan
  2. Suka marah – marah/ emosi tidak terkendali
  3. Dorongan kuat untuk bermaksiat
  4. Lesu dan malas sekali untuk beribadah
  5. Sulit sekali untuk khusu’ dalam sholat ( susah untuk mengingat sudah berapa rokat yang sudah kerjakan )
  6. Suka sekali menghayal, melamun, mengurung diri
  7. Selalu pusing tidak disebabkan oleh penyakit pada kedua mata, telinga, hidung, gigi, tenggorokan atau lambung
  8. Selalu berpaling dari dzikrullah, meninggalkan/meremehkan untuk menegakkan/melakukan sholat dan ketaatan yang lainnya
  9. Pikiran selalu linglung, selalu sedih tanpa sebab, jantung deg-degkan tanpa sebab,kesurupan
  10. Merasa ada yang mengikuti, mengejar ingin membunuh/mengancam, merasa akan kedatangan seseorang/beberapa orang, merasa akan dilamar seseorang, merasa ada yang mengajak bicara, mendengar bisikan – bisikan agar melakukan sesuatu ( membunuh, memperkosa/bersetubuh dengan anggota keluarga, memukul,bunuh diri dengan meloncat sungai/gedung bertingkat/melintasi rel kereta api diwaktu kereta api lewat)
  11. Sering mendengar orang memanggil namanya
  12. Sering mencium bau-bauan : wangi( kembang/bunga, menyan/dupa, busuk, anyir,dll )
  13. Melihat benda – benda seolah – olah bergerak, berputar, terbalik, miring
  14. Melakukan tindakan – tindakan yang aneh/konyol tanpa disadari
  15. tiba-tiba dapat meramal/membaca pikiran orang lain/mengetahui apa yang akan terjadi
  16. Cemas dan Paranoid ( takut yang berlebihan )
  17. Melihat penampakan makhluk halus atau merasakan keberadaan mekhluk halus
  18. Rasa sakit pada salah satu anggota badan namun setelah periksa ke dokter tidak terdapat penyakit secara medis/dokter tidak sanggup mengobatinya
Tanda-tanda diatas adalah sebagian dari tanda gangguan jin. Masih banyak lagi tanda-tanda yang belum tercantum.
Cara mengenali gangguan jin sangat beragam namun secara umum kita dapat mengenalinya melalui mimpi, kondisi fisik, perasaan/mental, kondisi rumah, latar belakang keluarga bahkan dari WAJAH orang tersebut.
Benar, kita dapat mengenali gangguan jin pada orang tersebut dari WAJAHnya, tanpa kita melihat jin itu sendiri. bagaimana bisa? Sebenarnya gangguan jin sama dengan gangguan medis. sakit medis yg kita alami sering kali dapat kita kenali tandanya dari kondsi fisik kita, warna kulit, lidah, kuku jari dan raut muka kita dan iris mata kita. Jika anda pernah membaca diagnosa penyakit dalam akupuntur, anda pasti paham hal ini. Demikianlah, halnya dengan gangguan jin.jika jin telah ada dalam diri kita maka akan nampak tandanya di wajah kita. Dengan banyak mengamati, kita akan mudah mengenalinya.
 
KENALI CIRI-CIRI PERUQYAH SYAR’IYYAH
Beberapa kali saya mendapat respon dari pengunjung blog yang menanyakan lokasi alamat ruqyah syar’iyyah atau meminta rekomendasi terapis atau klinik yang bisa ‘dipercaya”, alias praktek ruqyahnya sesuai dengan tuntunan syariat Islam. Ini salah satu problem yang harus diselesaikan bersama, yakni kemudahan ummat untuk menemukan peruqyah syar’iyyah.  Terapis ruqyah syar’iyyah memang tidak sebanyak ruqyah syirkiyyah, terlebih lagi saat ini banyak para praktisi pengobatan alternative yang juga menggunakan istilah ruqyah dalam praktek pengobatannya. Alhasil, ruqyah syar’iyyah menjadi kabur dan semakin sulit dikenali.
Problem utama ada 3 hal, yakni :
  1. Hampir semua Pasien, penderita sakit non medis tidak cukup ‘percaya diri’ untuk melakukan terapi mandiri.
  2. Penderita sakit nonmedis masih belum bisa mengenali dengan jelas bentuk praktek ruqyah syar’iyyah seperti apa.
  3. Sulit menemukan tempat atau orang yang melakukan ruqyah syar’iyyah.
Bagi kita yang sedang mengalami penyakit non medis, saya sangat menyarankan agar melakukan ruqyah mandiri, jika tidak dapat menemukan peruqyah syar’iyyah. Caranya sangat simple, yang dibutuhkan hanya keberanian untuk memulai. Hal ini jauh lebih aman dibandingkan jika kita berobat ke terapis ruqyah yang tidak syar’i. baik aman dari sisi aqidah maupun aman dari sisi gangguan jin-nya.
Akan tetapi jika Anda benar-benar ingin bertemu dan diterapi oleh peruqyah syar’iyyah maka perhatikan beberapa hal yang akan saya sebutkan berikut ini. Hal-hal berikut adalah hal-hal yang lazim ditemui dalam praktek ruqyah syar’iyyah. Saya tidak perlu menyebutkan bentuk-bentuk ruqyah syirkiyyah (ruqyah yg tidak sesuai dengan syar’i), karena pembahasan tersebut sudah sangat banyak kita temukan di internet. Yang ingin kita bahas dalam artikel ini adalah panduan praktis mengenali peruqyah syar’iyyah.
  1. Peruqyah syar’iyyah tidak tahu hal gaib. Dia tidak bisa melihat, merasakan, mengenali gangguan jin keberadaan jin secara ‘fisik’. Peruqyah syar’iyyah mendiagnosa dan menyimpulkan ada gangguan jin atau tidak HANYA BERDASARKAN GEJALA. Yang dilakukan oleh peruqyah sebenarnya hanya menghafalkan gejala-gejala dan reaksinya saat ruqyah. Dia tidak bisa menyimpulkan apapun tanpa data ini, yakni gejala, dan reaksi. Dari 2 hal ini peruqyah menyimpulkan apa yang terjadi pada diri pasein. Sehingga, dalam praktek ruqyah syar’iyyah, peruqyah selalu butuh dialog, sharing, dan menggali segala hal yang dialami pasien. Sebagian pasien yang iseng, mungkin akan bertanya:jika peruqyah tidak tahu,tidak melihat jin bagaimana dia bisa memberikan terapi? Simple saja jawabnya, karena peruqyah hafal gejala dan reaksi saat ruqyah. Dengan demikian, sebenarnya pola diagnosa gangguan penyakit non medis yang dilakukan peruqyah sama dengan yang dilakukan oleh dokter dalam pengobatan medis, yakni mengenali dari gejala dan data yang dirasakan pasien. Hanya itu.
Jadi, jika Anda dating ke peruqyah, amati dengan cermat apakah peruqyah ‘membutuhkan’ data dari kita ataukah tidak. Jika dia membutuhkan data dari kita, dialog, sharing, dan berusaha menggali semua yang kita rasakan, insyaAlloh peruqyah tersebut syar’i.
Masih dalam tema ini :
Peruqyah tidak bisa menyimpulkan dengan keyakinan final 100% ttg jenis gangguan karena gangguan jn adalah hal ghaib sedang dia tidak mengetahuinya.selain itu dia juga tidak bisa menyimpulkan sangat detail ttg apa yang dialami pasien seperti bentuk jin, jumlah jin yang mengganggu, asalnya dari mana dll. Semua ini tidak bisa dilakukan oleh peruqyah. Kesimpulan diagnose  dan saran yang dia berikan hanya bersifat kemungkinan-kemungkinan.
 
  1. Cara meruqyahnya.
Setelah kita mengenali cara peruqyah syari’iyyah dalam mendiagnosa sakit yang kita alami, langkah selanjutnya adalah memastikan cara meruqyahnya.
Cara meruqyah sebenarnya hanya dengan membacakan al qur’an saja, tidak lebih tidak kurang. lalu apa fungsi diagnosa? Tujuan diagnosa adalah untuk menemukan sumber gangguan dan sumber inilah yang harus diselesaikan oelh peruqyah dan si sakit, akan tetapi proses ruqyahnya sendiri, cukup dengan membacakan al quran. Jika ada tambahan, maka tambahan tersebut adalah tambahan pengembangan yang tidak menyimpang dari sunnah, misalnya ditambah dengan usapan, pukulan, pijatan,minum air ruqyah atau mandi air ruqyah atau dikombinasi dengan herbal.
Dalam proses terapi, semua yang dilakukan peruqyah HARUS sangat jelas bagi pasien. Apa yang dia baca, kenapa dia memberikan saran berupa amalan tertentu, smua harus dijelaskan dengan terang kepada pasien dan pasien berhak bertanya jika dia menginginkannya. Oleh karena itu, peruqyah syar’iyyah biasanya membaca al quran dengan tartil, nyaring, jika dia perlu memberi air maka air itu pun juga dia bacakan dihadapan si pasien, bahkan pasien bisa membaca sendiri.
Kesimpulan point kedua ini adalah dalam praktek meruqyah, semua yang dilakukan peruqyah syar’iyyah bisa diketahui dengan jelas oleh pasien, tidak ada yang tersembunyi, tidak melakukan hal-hal yang aneh, dan tidak masuk akal.
Dengan menggunakan 2 pemahaman diatas, mudah-mudahan kita yang sedang mengalami penyakit non medis, bisa menemukan peruqyah syar’iyyah dengan lebih mudah.
 
PERSIAPAN RUQYAH
  1. Persiapan diri :
-         Memiliki referensi yang cukup tentang Penobatan, Ruqyah, Jin dan Tazkiyah Nafs (pensucian Jiwa)
-          Banyak istighfar & taqorrub kepada Allah swt
-         Do’a2  & Dzikir2 perlindungan perlu dilakukan juga oleh keluarga
-          Upayakan selalu dalam keadaan berwudhu’
-        Sebaiknya taqorrub dengan amal-amal sholih dan isti’anah kepada ALLAH swt sebelum memulai peruqyahan
-          Tawakkal, menyerahkan hasil sepenuhnya kepada Allah SWT

  1. Persiapan yang diruqyah :
-          Musnahkan / tutup pintu2 masuk Syaithan/jin : benda2 kemusyrikan : Jimat, ‘penangkal’, penglaris, pusaka2. Ilmu tenaga dalam (berikut atribut/panji2nya), jiwa yg penakut, pemarah, sering sedih, terlalu senang canda (sering tertawa-tawa), gambar2 bernyawa & patung, lambang2 kekufuran, dzikir2/wirid2/sholawat2 yang tidak diajarkan Nabi.
-          Benda2 tersebut dibakar : bacakan ayat kursi, dibakar, dirusak, dibuang ke tempat yang tdk dijangkau orang (shg tdk ditemukan lagi)
-          Bila blm sempat dilakukan, maka harus sudah ada sikap penolakkan dan siap memusnahkan.
-          Bila merokok, niatkan berhenti dari merokok (setelah diruqyah biaanya sudah tidak “nikmat” lagi cita rasa rokoknya.
-          Berwudhu sebaik-baiknya
-          Tertutup auratnya.
-          Hendaknya seorang wanita bersama muhrimnya jika yang meruqyah laki-laki.

  1. Persiapan lingkungan tempat meruqyah :
-          Bersih dari benda2 kemusyrikan, gambar, patung, alat2 musik dan lambang2 kekufuran atau kemaksiyatan. Termasuk yang ada pada perlengkapan rumah : maja, kursi, perhiasan dsb.
-          Bila rumah tsb ada benda2 kemusyrikan atau hal-hal yang harus dimusnahkan atau banyak tikus/ular maka lakukan peruqyahan utk rumah tersebut terlebih dahulu cara : Bacakan ruqyah di air dlm jml yg cukup banyak, cipratkan/semprotkan ke sarang2 tikus/ular, semua sudut rumah kecuali kamar mandi/wc.

  1. Mengawali peruqyahan :
-          Dengan do’a2 pertolongan, seperti :
يَـا حَيُّ يَـا قََيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ
“Yaa hayyu yaa qoyyuum birohmatika astagiits” :
Wahai Yang Maha Hidup dan Berdiri sendiri, dengan rahmatMu aku memohon pertolongan
اللّهُمَّ أَعِنَّا عَلى ذِكْرِكَ وَ شُكْرِكَ وَ حُسْنِ عِبَادَتِكَ
Allahumma a’innaa ‘alaa dzikrika wa syukrika wa husni ‘ibaadatika. ,
“Ya ALLAH bantulah kami dalam mengingatMu, bersyukur kepadaMu dan beribadah yang baik kepadaMu”.
  1. Sering-seringlah meminta perlindungan kepada ALLAH swt dengan dzikir berikut :
اللّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُبِكَ مِنْ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ شَيْئًا أَعْلَمُهُ وَ أَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لاَ أَعِلَمُهُ
“YA ALLAH aku berlindung kepadaMu dari menyekutukanMu dengan sesuatu yang aku ketahui
dan aku memohon ampun dari (menyekutukanMu dengan sesuatu) yang aku tidak ketahui”

  1. Bacaan
Beberapa ayat yang sering digunakan dalam meruqyah diantaranya :
1.      Al Fatihah
2.      Al Baqarah 1-5,102, 163-164, 255, 258-286
3.      Al Imran 18-19
4.      Al A’raf 54-56, 117-122
5.      Yunus 81-82
6.      Thaha
7.      Al Mu’minun 33-36
8.      Ash Shoffat 1 – 10
9.      Al Ahqaf 29-32
10.  Ar-Rahman 33-36
11.  Al Hasyr  21-24
12.  Al Jin 1-9
13.  Al Ikhlas
14.  Al Falaq
15.  An Naas



Teknik penanganan Reaksi:

REAKSI KETIKA DIRUQYAH

Baik dalam peruqyahan massal atau individual dapat terjadi beberapa reaksi-reaksi sebagai berikut :
Reaksi aktif :
  • Gerak fisik. Gerakkan tangan, kepala, raut muka, mata berkedip cepat.
  • Gerakkan2 jurus beladiri dsb.
  • Suara/ucapan. Teriakkan, menangis, suara kesakitan, marah dsb.
  • Batuk-batuk keras seperti ada sesuatu yang ingin dikeluarkan
  • Bersendawa (jawa : antob) terus-menerus, bersin-bersin
  • Dsb………………..


Langkah yang dilakukan : Lakukan Ruqyah lebih intensif secara individual, ajaklah (jin) utk bicara, didakwahi, diajak bertaubat, perintahkan agar keluar.
Reaksi pasif :
  • Pusing/kepala berat, leher sakit, suara mengganggu di telinga
  • Panas badan sebagian atau keseluruhan
  • Dingin tiba-tiba sebagian badan atau keseluruhan
  • Ada rasa seperti angin di sekitar tubuh
  • Kesemutan berat pada tangan atau kaki
  • Sesak dada, berdebar-debar, terasa mual
  • Terasa bergetar, berdenyut (jawa : kedutan), ada yang berjalan di beberapa bagian dalam tubuh.
  • Ingin teriak, ingin menangis
  • Tiba-tiba ingin buang air besar/kecil
  • Mengantuk berat, gelisah
  • Dsb………………….


Langkah yang dilakukan :
Ø Tanyakanlah kepada ybs tentang apa yang dirasakannya selama proses peruqyahan. Sarankan agar banyak-banyak istighfar dengan suara pelan sementara peruqyahan dilanjutkan kembali.
Ø Setelah peruqyahan dirasa cukup, tanyakanlah kembali bagaimana keadaannya/yang dirasakannya.
Tanpa reaksi :
- Tidak ada yang dirasakannya dari hal-hal tersebut di atas.
- Tetapi gangguan/Keluhan yang dirasakan tetap ada.


Langkah yang dilakukan :
Ø Sarankan agar dengan sungguh-sungguh memusnahkan, meghilangkan, meningglkan sebab-sebab gangguan sebagaimana tersebut diatas.
Ø Sarankan agar melaksanakan dengan sungguh-sungguh ‘resep peRuqyahan’
Ø Melanjutkan peruqyahan ketika sudah dirasa cukup waktu bahwa ybs melaksanakan saran-saran di atas.


- Berontak/meronta-ronta/teriak/menangis, cara : dipegangi jika perlu diikat dengan kain sehingga tidak melukai, jin tsb ditanya, didakwahi, diperintah keluar.

- Bila tidak mau menjawab/melawan, cara : berikan perlakuan fisik, tekan daerah2 sensitif (titik2 accupuntur) seperti : titik/gundukan antara ibujari dan terlunjuk tangan, titik tengah2 antara bahu (pundak) dengan puting susu, titik sekitar pusar 3 jari di atas atau di bawahnya. Tekan kira2 seberat tekanan 3 s/d 5 kg sambil dibacakan ayat2 siksa (seperti Ad Dukhon <44> : 43 – 50 , As Shoffat <37> : 1 – 10) berulang-ulang.

- Diam/tidak mau berkomunikasi, cara : tanyakan pasien tersebut bagian mana yang terasa sakit/berat/pusing/panas/getar dsb, maka pusatkan peruqyahan di tempat tsb (letakkan tangan dan lakukan pencabutan seolah-olah ada yang melekat di tempat tersebut) lalu tanyakan keadaannya setelah peruqyahan tsb.
Bantu dengan Air Ruqyah. Selama membaca bacaan ruqyah bila memungkinkan secara bersamaan buat air ruqyah, cara : dekatkan mulut ke permukaan air dan atau letakkan salah satu telapak/jari tangan masuk ke dalam air.
Yang paling perlu diingat bahwa target utama dalam Peruqyahan ini adalah :mengembalikan saudara-saudara kita tersebut dari kekeliruan Aqidah, ibadah serta akhlaqnya.






سُبْحَـانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّـا يَصِفُوْنَ وَ سَلاَمٌ عَلى الْمُرْسَلِيْنَ و الْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِبْنَ

Jaga keikhlasan & kebersihan amal kita secara syar’i serta sabar, Semoga kita selalu dimudahkan oleh ALLAH.


sumber :
http://konsultasiruqyah.wordpress.com/
http://muslim.or.id/aqidah/syarat-ruqyah-yang-dibolehkan.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar