Halaman

Selasa, 17 September 2013

Semakin Kau Mengejar Dunia, Maka Dia akan Menjauh

KITA KUASAI DUNIA

“Katakanlah, wahai Alloh Pemilik kerajaan, engkau memberika kerajaan kepada siapa yang Engkau kehendaki...”

Tidak ada bangsa tertentu yang dikhususkan menjadi raja. Tidak ada keluarga tertentu, tidak ada orang tertentu. Semua orang, jika Alloh menghendaki, bisa tinggi kedudukannya menjadi seorang raja. Semua orang punya kesempatan menjadi raja, dan begitu pula kita, punya kesempatan menjadi raja.

Bukan menjadi raja yang perlu kita cita-citakan, namun menjadi pemimpin dunia. Kita menjadi pemimpin dunia di bidang keuangan, untuk kita salurkan ke jalan-jalan yang benar sesuai yang diridhai oleh Alloh.
Selama ini uang beredar di tangan orang-orang yang salah. Uang beredar di tangan orang-orang yang menyalurkannya untuk maksiat. Uang beredar di tangan orang-orang yang mencintai kemegahan, kemewahan, dan hanya untuk mengikuti hawa nafsu. Mereka menggunakannya untuk mempermegah pakaiannya, mempermegah kendaraannya, mempermegah rumahnya. Mereka membelanjakan uang untuk membeli obat-obatan terlarang, untuk hiburan-hiburan, untuk membeli rokok, jalan-jalan, wisata makan-makanan, nonton konser, nonton ke bioskop, dan segala pengeluaran kurang berguna lainnya.

Dengan sedekah, kita kuasai keuangan dunia. Bersedekah akan membuat kita mendapatkan balasan dari Alloh lebih banyak lagi, lalu kita memberi lebih banyak lagi, dan mendapatkan lebih banyak lagi, memberi lebih banyak lagi, dan kembali mendapatkan lebih banyak lagi—begitu seterusnya hingga uang yang ada dalam genggaman kita melimpah ruah, dan dengan begitu kita menguasai kekayaan dunia. Dan jika kekayaan sudah ada dalam genggaman kita, kita salurkan kekayaan itu untuk yang seharusnya, untuk memuliakan anak yatim, untuk memberi makan orang-orang miskin. Kita gunakan untuk meningkatkan mutu pendidikan masyarakat, membina manusia-manusia supaya berjiwa pemurah, punya kasih-sayang dan baik kepada sesama.

Memang dengan sedekah ini kita menginginkan kekayaan dunia, namun tidak sampai di sana, cita-cita kita jauh lebih tinggi dari itu. Kita menginginkan kekayaan supaya kita bisa menguasai kekayaan itu, supaya nantinya kita gunakan untuk kemaslahatan ummat. Supaya kekayaan itu hanya tercurah untuk kebaikan-kebaikan. Supaya jika keuangan ada dalam genggaman kita, orang-orang yang suka menggunakan uang secara salah, tidak leluasa lagi menggunakannya, melainkan mereka tergantung kepada kita, dan jika sudah begitu, kita buat mereka tidak bisa berkutik lagi untuk menggunakan uangnya untuk maksiat. Kita memberi kepada mereka, namun jika ketahuan mereka menggunakannya untuk maksiat, kita hentikan pemberian kita kepada mereka.


 
KITA JELAJAHI DUNIA

Rasa pelitlah yang membuat kita terkungkung di kampung kita. Rasa pelit adalah rantai baja bergembok raksasa yang membuat kita tidak bisa ke mana-mana. Lepaskanlah rantai itu, bebaskan belenggumu dengan memberi. Tinggalkan dan jangan pernah kau lirik lagi. Tutuplah sifat pelit itu dalam sebuah peti besi tebal, kuncilah dan lemparkan anak kuncinya jauh-jauh. Kita pergi dan jelajahi dunia karunia Alloh ini, memasuki wilayah-wilayah baru, kehidupan baru, orang-orang baru, suasana baru, dan pengalaman-pengalaman baru.
Murah hati adalah sepasang sayap elang yang bisa mengembang dan mengepak, membawa si burung tinggi menjelajahi udara seluas-luasnya, sebebas-bebasnya. Menuju dunia luas, tempat dia bisa pergi kemana saja sesuka dia, menikmati alam baru, menyaksikan pemandangan baru.

Sifat memberi ini sebuah misi yang akan diterima oleh seluruh dunia. Selama ini dunia sesak dengan orang-orang yang inginnya hanya mendapatkan, maka banyak sekali copet, koruptor, penjajah, pencuri, perampok, tukang tipu, dan banyak lagi kejahatan lain. Dan selama ini dunia miskin dari orang yang senang memberi, senang berkorban. Dunia sangat butuh dengan orang-orang seperti itu, maka seluruh dunia sangat membutuhkan para penyeru yang mengajak manusia untuk cinta memberi. Jika kita tampil dengan penuh keberanian, maka kita akan menjadi manusia yang sangat dibutuhkan.

Aku telah menikmatinya sendiri. Tatkala rasa pelit itu kulepaskan, memang pada mulanya ada semacam kewaswasan, namun akhirnya, saya rasakan, saya bisa memasuki dunia baru, pengetahuan baru, orang-orang baru, dan kehidupan baru. Perjalanan menyenangkan, gemerlap kota dan kenikmatan makanan, orang-orang dari seluruh pulau nusantara, kutemui setelah aku mencoba nekad untuk memberi. Kalau Anda mau membaca, saya akan menceritakan kisah selengkapnya, hanya dalam cerita ini, saya mengganti panggilan diri dengan kata ‘aku’ supaya lebih pendek. Inilah kisahnya:

Orang berbadan besar itu sedang duduk di jalur suci. Jalur suci adalah semacam jalan yang mempunyai saung di tengah komplek asrama pesantren. Kursi yang tampak kekecilan dibanding demplon pantatnya. Dua orang sedang menemaninya ngobrol dan dia menghadapinya dengan serius. Namun melihat kedatanganku, dia antusias menyambut. “Ada apa Jang?” tanyanya.

Oh, gembiranya aku dipanggil ujang. Kayak bujangan lagi gitu. Padahal, sudah beristri beranak. Hehe.
Kukatakan kepadanya ingin melihat data santri. Dia tanya mau apa dengan data itu. Kujawab ingin melihat data anak yatim, aku ada rizki sedikit. Lalu dia katakan, anak yatim itu telah ada walinya masing-masing, telah ada yang menanggungnya.”Saran saya, supaya epektif, berikan saja pada santri yang jelas-jelas kurang mampu, itu di bagian kebersihan.”

Mendengar itu aku tertegun, sebab aku hanya ingin memberikan uangku kepada anak yatim. Itu pun anak yatim dari para santri perempuan. Bukannya tidak ingin memberi kepada santri laki-laki, namun sebagian mereka perokok dan aku khawatir mereka membelikan uang itu untuk rokok. Aku tak rela, sedang jika uang itu kuberikan kepada santri yatim perempuan, tidak munkin mereka membelikannya untuk rokok.
Kukatakan lagi pada Kang Ajid, orang berbadan besar itu, bahwa aku tetap ingin memberi anak yatim. Namun dia kembali mengulangi sarannya, supaya apektif, lebih baik uang diberikan kepada santri kurang mampu saja. Dan aku kalah ketika dia teriak memanggil seorang santri ketua kebersihan. Dan aku pasrah. Biarlah, mudah-mudahan memberi mereka pun besar pahalanya.

Dan ketika ketua kebersihan datang, kucium tangan Kang Ajid, mengikuti santri itu menuju pondok kayu sederhana di pinggir sawah. Ketika masuk, di dalamnya banyak sekali lemari. Itu lemari milik para penghuninya.

Si Ketua kebersihan mempersilahkanku duduk pada sebuah bangku kayu yang dialasi tikar. Langsung kutanyakan kepadanya, berapa orang semuanya di sini?. Dia katakan, dua belas orang.
“Tidak keberatan jika aku titip pesan?” tanyaku.
“Tidak sama sekali” jawabnya.
“Uang ini memang sedikit. Tapi, tolong sampaikan kepada teman-temanmu, jangan sampai membelikan uang ini pada rokok. Mereka suka merokok?”
“Ya.”
“Tolong sampaikan ya!”
“Iya”
“Anda sendiri suka merokok?” tanyaku
“Tidak.”
“Nah, kalau begitu, khusus untukmu aku beri lebih. Yang lain sepuluh ribu, Anda dua puluh ribu.”
“Terima kasih sebelumnya. Terima kasih sekali.”

Bereslah uang hari itu kuberikan. Total semuanya 170.000. Lega sekali dan rasanya begitu bahagia mendengar orang itu berterima kasih kepadaku. Seharusnya, bukan orang itu yang berterima kasih kepadaku, tapi akulah yang harus berterima kasih kepadanya. Mereka telah menerima pemberianku, dan karena itu, berarti mereka menyediakan dirinya untuk kujadikan jalan menggapai keridhaan Alloh.
Ingat segala karunia Alloh dan kemurahan-Nya rasanya aku ingin menangis. Dia memberikan rezeki kepadaku, dan setelah itu dia ilhamkan juga kepadaku kemauan untuk memberikannya. Uang itu kusedekahkan karena telah kurasakan kebenaran janji-Nya. Setelah aku memberi kepada orang-orang, pendapatkanku menjadi banyak, melimpah ruah, datang dari mana-mana. Betapa kasih sayangnya Alloh kepadaku dan kepada semua manusia. Lihatlah Dia telah memberi tahu, bahwa mendapatkan rizki sebanyak-banyaknya caranya mudah saja, yaitu tinggal memberi sebanyak-banyaknya. Motor yang kutunggangi ini, adalah bukti nyata kebenaran janji Alloh itu. Setelah aku memberi kepada anak-anak yatim, tiba-tiba kepala sekolah memberikanku sebuah motor. Vega R.

Sekarang, setelah uang itu kuberikan kepada mereka, tinggal kutunggu, apa yang akan Alloh kehendaki pada kehidupanku. Aku tinggal menunggu.

Dan hari Jum’at kuterima sebuah pesan dari wakil kepala sekolah, jika aku harus siap-siap, sebab hari Senin nanti, aku harus berangkat ke Jakarta untuk mengikuti seminar selama tiga hari.
Dalam hati aku menduga-duga, “Ya Alloh, benarkah jalan rizkiku akan datang dari sana, dari kota, dari Jakarta. Tapi bagaimana? Ya Alloh, aku berserah diri kepada-Mu, aku tidak mau berharap terlalu banyak kepada manusia. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Memberi.”

Tiba hari Senin, wakil kepala sekolah mengantarkanku ke kota dengan kijang coklat. Derat-derit suara onderdilnya menyedihkan sekali. Aku kasihan kijang ini dibawa lari kencang. Kami diburu waktu, jam sudah menunjukkan pukul delapan lebih, sedang aku, harus sampai di Jakarta sebelum pukul 4.00 sore. Jika terlambat, bisa gagal acaraku. Sebab salah satu syarat mengikuti acara itu aku harus mendapatkan kartu undangan dari loantai 8 Kementerian Agama. Tanpa kartu undangan itu aku takkan bisa memasuki hotel. Kartu undangan itu sebagai tanda bahwa aku sah bisa mengikuti seminar.

Tiba di terminal, sebelum naik bis, wakil kepala sekolah memberiku uang tiga ratus lima puluh ribu. Tak kusangka, padahal ke Jakarta, bolak balik, cukup dengan uang seratus ribu. Atau paling banyak seratus lima puluh ribu. Di dalam mobil aku menangis, ingat kemurahan Alloh kepadaku.

Alhamdulillah, aku tiba di lantai 8 Kementerian Agama sebelum pukul 4.00. surat undangan itu kudapatkan, dan aku menuju hotel.

Hotel? Aku menuju hotel? Kalau tidak salah, inilah kali pertamanya aku menginap di hotel.
Kukira, hotel Jakarta bukanlah hotel sembarangan. Paling tidak lima tingkat denan fasilitas turun naik pake lip. Dan ternyata, lebih dari yang kuduga. Hotel yang kudatangi itu sebuah hotel dengan tarip mahal. Seratus ribu per jam. Setidaknya aku akan dua hari tinggal di sana, maka berate aku akan tinggal 2 x 24 jam = 48 x 100.000 = 4.800.000.

Dan demikianlah yang terjadi. Aku tinggal di hotel itu dalam keadaan bahagia sekali. Makan enak, boleh milih sesuka hati, dengan menu-menu bergizi, buah-buahan, pudding, minuman-minuman enak, tidur dan mandi dengan nyaman sekali. Di kamar mandi ada cermin besar, yang setiap kali aku masuk ke sana, aku bisa melihat wajah tampanku. Hey, Anda jangan mencibir dong. Bukannya aku sombong ngaku-ngaku tampan! Kan diajarkan oleh agama juga, jika bercermin itu kita harus berdo’a. Ya Alloh, sebagaimana Engkau telah memperindah wajahku, perindah pula akhlaqku.” Berarti di sana ada pengakuan, bahwa wajah kita ini indah. Ya, begitulah alasannya mengapa aku ngaku-ngaku diriku tampan. Tampan sekedar jika dibandingkan dengan binatang.

Kita teruskan lagi, pokoknya aku tinggal di hotel itu dengan fasilitas serba menyenangkan. Kamar full AC, televisi, tempat tidur empuk, meja rias, telfon, internet bebas pulsa, kamar mandi dengan shower, yang jika diputar tombolnya, air seperti hujan menyiramku, yang jika aku mau, aku bisa memutarnya menjadi dingin, dan bisa pula memutarnya menjadi air hangat.

Satu jenis makanan paling tidak berharga tiga puluh ribu, belum jika ingin makan berbagai macam, belum lagi minuman, buah-buahan, entah harus berapa uang kukeluarkan jika harus dari saku sendiri. Tapi di sini, aku bisa bebas makan sesukanya, mengambil apapun yang kuinginkan, daging sapi, sayur, goreng ayam, cap-cay, rujak, dan berbagai macam makanan yang enak-enak, dan semua itu gratis. Kalau kuhitung, entah berapa juta yang harus kubayar untuk semua fasilitas ini.

Oh ya, hotel yang kutinggali ini namanya hotel Maharani. Kalau tidak salah, ada sembilan entah sepuluh tingkat, aku lupa lagi. Aku turun naik ke atas ke bawah, bisa memakai lif. Dan beres acara seminar, panitia menganti ongkosku sebesar 300.000, kemudian bekal harianku sebesar 690.000. Jadi semuanya 990.000. Uang di dompetku bertambah 990.000. Masya Alloh.

Ini semua, kehadiranku di sini, dan semua fasilitas yang kunikmati, semua ini atas kehendak Alloh. Ini sangat jarang kudapatkan, dan yakin kudapatkan, karena Alloh tidak pernah mengingkari janji-Nya…
Inilah balasan dari sedekahku beberapa hari lalu. Ya Alloh, terima kasih ya Alloh. Ini sebuah petualangan yang indah. Luas rasanya dunia, dan aku tiba di tempat yang tidak pernah kuinjak sebelumnya, bukan dengan kemampuanku melainkan dengan kekuasaan Alloh. Itu baru sedekah sedikit saja, maka pastilah terlebih lagi jika sedekah lebih banyak, aku akan menikmati petualangan ke seluruh dunia.



RISAU MENGHADAPI DUNIA MERUPAKAN KEGELAPAN DI DALAM HATI

Nabi bersabda: “Barangsiapa niatnya akhirat maka Alloh akan menyatukan urusannya, dan akan menjadikan kekayaan di dalam hatinya, dan dunia datang kepadanya dengan menghinakan diri, dan barangsiapa niatnya dunia, maka Alloh akan mencerai-beraikan hatinya, dan Alloh jadikan kefakiran membayang di depan matanya, dan dunia tidak datang kepadanya melainkan sebatas apa yang sudah ditetapkan untuknya.” (Al-Hadits).

Utsman bin Affan RA berkata: ”Risau menghadapi dunia merupakan kegelapan di dalam hati, sedangkan kepayahan menghadapi akhirat menjadikan sinar penerang hati.”

Yahya bin Muadz berkata: ”Seorang yang mulia tidak akan melanggar tuntunan Alloh, sedangkan seorang yang bijaksana tidak mengutamakan kehidupan dunia dengan mengesampingkan akhirat.”
Al-A’masy berkata: ”Barangsiapa hidupnya bermodalkan taqwa, maka lidahnya tidak sanggup menghitung besarnya keuntungan agama, dan barang siapa yang hidupnya bermodalkan dunia semata, maka lidahnya tidak akan sanggup menghitung besarnya kerugian agamanya.”

Nabi Saw bersabda: ”Pangkal segala kesalahan adalah terlalu mencintai dunia, sedangkan pangkal segala fitnah adalah keengganan membayar yang sepersepuluh dan zakat.”

Seorang penya’ir berkata:
Wahai orang yang sibuk dengan dunianya
Sungguh ia sudah tertipu oleh angan-angan yang panjang
Apakah ia tenggelam dalam kelalaian
Padahal ajal semakin dekat
Mati itu akan datang tiba-tiba
Sedangkan kubur itu merupakan kotak amal
Bersabarlah atas segala derita dunia
Sebab mati akan datang tepat pada waktunya

Diriwayatkan dari Nabi, beliau bersabda: ”Barangsiapa di pagi harinya terus mengeluh tentang kesulitan hidupnya, maka seakan-akan ia mengeluh kepada Tuhannya, barangsiapa yang pagiharinya sudah merasa sedih terhadap urusan dunia yang sudah menimpanya berarti sejak pagi ia sudah membenci Alloh, tidak sabar dengan takdir Alloh. Barangsiapa tunduk dan hormat kepada orang kaya disebabkan kekayaannya maka hilanglah dua pertiga agamanya.”

Utsman bin Affan ra berkata:”Barangsiapa menghindarkan diri dari dunia, maka Alloh akan mencintainya. Barang siapa selalu menjauhi perbuatan dosa, pasti ia akan dicintai malaikat. Barangsiapa tidak mempunyai keinginan mengambil untung dari umat Islam, maka ia akan dicintai orang-orang Islam.”

Ali bin Abi Thalib berkata:”Sesungguhnya di antara kenikmatan yang ada di dunia ini, maka cukup bagimu Islam sebagai suatu kenikmatan. Sesungguhnya diantara kesibukan-kesibukan yang ada, maka cukup bagimu kesibukan untuk berbuat taat. Sesungguhnya diantara kperingatan, maka cukup bagimu mati sebagai peringatan.”

Abdulloh bin Mas’ud berkata: Banyak orang terkecoh dengan kenikmatan yang diberikan kepadanya. Banyak pula orang yang terjebak oleh sanjungan dan pujaan yang ditujukan kepadanya. Banyak pula orang yang tertipu karena tutupan atas aibnya.”

Malaikat Jibril berkata:”Hai Muhammad, hiduplah sekehendakmu, tetapi sadarlah bahwa engkau akan mati. Cintailah siapa yang engkau cintai, tetapi ingatlah, engkau akan berpisah dengannya. Berbuatlah sekehendakmu, tetapi sadarlah engkau akan dibalas.”

Nabi Ibarahim Alaihissalam pernah ditanya, apakah yang menyebabkan engkau dijadikan kekasih oleh Alloh? beliau menjawab:” Karena tiga hal, yaitu: Aku labih mementingkan urusan Alloh dari pada yang lain. Aku tidak merasa risau kepada jaminan Alloh kepadaku, dan aku tidak pernah makan malam dan makan pagi kecuali bersama tamu.”

Diriwayatkan bahwa ada seorang lelaki Bani Israil mengumpulkan delapan puluh peti berisi buku-buku keagamaan, namun semua itu tidak bermanfaat baginya. Maka Alloh mewahyukan kepada Nabi mereka ketika itu, supaya berkata kepada pengumpul ilmu itu sebagai berikut: ”Andaikan engkau mengumpulkan ilmu tersebut lebih banyak lagi, tentu tidak akan bermanfaat bagimu, kecuali jika engkau bisa melakukan tiga hal:” Janganlah engkau mencintai dunia, karena dunia bukan tempat kesenangan orang mukmin. Janganlah engkau bergaul dengan syetan karena syetan bukanlah temannya orang mukmin. Janganlah engkau menyakiti seseorang, karena itu bukan perbuatan orang mukmin.

Yahya bin Mu’adz Arrazi berkata: ”Berbahagialah orang yang meninggalkan dunia(menginfakkan hartanya) sebelum dunia meninggalkannya; membangun kuburnya (memperbanyak amal) sebelum memasukinya. Ridha kepada Rabb-nya (melaksanakan segala perintah dan menjauhi larangan-Nya) sebelum bertemu dengan-Nya.”

Orang-orang dahulu sebelum kita saling berpesan dalam tiga hal:”Barangsiapa yang beramal semata-mata untuk bekal di akhirat, maka Alloh akan mencukupkan urusan agama dan dunianya. Barangsiapa yang niat hati nuraninya baik, maka Alloh akan membuat baik lahiriahnya. Barangsiapa memperbaiki hubungan dirinya dengan Alloh, maka Alloh akan memperbaiki hubungannya dengan sesama manusia.”
Nabi Saw bersabda: “Barangsiapa keluar dari hinanya kemaksiatan kepada mulianya ketaatan, maka Alloh akan menjadikan dia kaya bukan karena harta, memperkuatnya bukan karena tentara, dan memuliakannya tanpa butuh dukungan anak buah.”

Shaleh Al-Marqadi pernah lewat pada perkampungan sambil berkata:”Di mana keluargamu yang dahulu? Di mana penduduk-pendudukmu yang sudah lalu? Tiba-tiba terdengar suara di balik tabir yang menjawabnya:”Bekas-bekas mereka sudah sirna, tubuh-tubuh mereka sudah punah tertimbun tanah, yang tinggal adalah karya mereka tergantung di atas leher-leher mereka.”

Sebagian ahli hikmah sudah memilih empat butir hikmah dari empat kitab suci: dari kitab Taurot, barangsiapa puas dengan pemberian Alloh, maka dia akan merasa tenang dan hidup bahagia baik di dunia maupun di akhirat. Dari kitab injil: Barangsiapa bisa mengendalikan syahwatnya, maka ia akan mulia di dunia dan di akhirat. Dari Kitab jabur: barangsiapa berdikari terlepas dari orang lain, tentu ia akan selamat di dunia dan di akhirat. Dari Kitab Al-Qur'an: barangsiapa bisa menjaga lisannya, selamatlah ia di dunia dan di akhirat.”

Abdulloh bin Mubarok berkata: ”Sesungguhnya seorang ahli hikmah sudah menghimpun banyak hadis dan memilih di antaranya empat puluh ribu hadits, kemudian dipilih lagi hingga menjadi empat ribu hadits, kemudian dipilih lagi hingga menjadi empat ratus hadits, kemudian disaring lagi menjadi empat puluh hadits, akhirnya disaring lagi menjadi empat perkataan yang bunyinya:”Pertama, janganlah engkau terlalu mempercayai wanita dalam semua hal. Kedua, janganlah engkau tertipu dengan harta benda dalam semua keadaan. Ketiga, jangan membebani perut besarmu dengan apa yang tidak mampu diterimanya. Keempat, janganlah engkau mengumpulkan ilmu yang tidak ada manfaatnya.”

Hamid Al-Lafaf berkata:”Aku pernah mencari empat hal dengan empat hal, ternyata jalan itu salah, dan aku malah menemukannya dalam empat hal:”Aku mencari kekayaan dengan mengumpulkan harta benda, tetapi aku tidak menemukannya. Ternyata kekayaan tersebut kutemukan dalam sifat konaah (menerima apa adanya). Aku mendambakan hidup yang tenteram pada harta benda yang melimpah ruah, tetapi ternyata kutemukan ketenteraman itu pada sedikitnya harta benda. Aku mencari kelezatan dengan mengejar kenikmatan, ternyata kelezatan itu kutemukan pada badan yang sehat. Aku mencari rezeki di bumi, tetapi kutemukan rezeki itu di langit.”


JANGAN SAYANGI HARTAMU, JANGAN CINTAI DUNIA

Kita adalah manusia-manusia akhirat. Hidup melata di muka bumi ini bukan untuk mencari harta kekayaan dunia, melainkan untuk mencari kebahagiaan di akhirat. Dan yang akan menjadikan kita bahagia di akhirat hanyalah ridho Alloh. Maka ridho Alloh saja yang utama. Para ahli sufi mengatakan, dimasukkan ke neraka sekalipun, jika sambil mendapatkan ridho Alloh, maka api neraka tidak akan menjadi masalah.

Dunia Alloh berikan kepada kita bukan untuk dicintai, dipeluk disayang-sayang, namun untuk dibelanjakan di jalan Alloh—digunakan semaksimal mungkin untuk ibadah, untuk mencari keridhaan Alloh. Orang-orang yang mencintai dunia dan menjadikan dunia tujuan pencariannya adalah orang-orang yang tertipu.

Kebodohan telah membutakan mata lahir dan mata hatinya. Dia tidak mau mempelajari kehidupan, seringkali orang begitu menyeyangi hartanya dan kehidupannya sangat melarat, namun seringkali orang tidak sayang dengan hartanya, banyak memberi dan bersedekah, namun kekayaan seakan terus membanjir kepadanya, seperti tidak pernah ada habisnya. Dia tidak mengerti, bahwa semua kekayaan dunia di langit dan di bumi milik Alloh, dan Sang Pemilik memerintahkan manusia harus menginfakkanya.
Tujuan dia hanyalah dunia. Padahal akhiratlah tempat pulang dia sesungguhnya.
Dia tertipu oleh dunia.

“Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan.” (Hud: 15-16)

“Hai orang-orang yang beriman, apakah sebabnya bila dikatakan kepadamu: "Berangkatlah (untuk berperang) pada jalan Allah" Anda merasa berat dan ingin tinggal di tempatmu? Apakah Anda puas dengan kehidupan di dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat? Padahal kenikmatan hidup di dunia ini (dibandingkan dengan kehidupan) diakhirat hanyalah sedikit.” (Attubah: 38)

“Barangsiapa yang menghendaki pahala di dunia saja (maka ia merugi), karena di sisi Allah ada pahala dunia dan akhirat. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”(Annisa: 134)

“Allah meluaskan rezki dan menyempitkannya bagi siapa yang Dia kehendaki. Mereka bergembira dengan kehidupan di dunia, padahal kehidupan dunia itu (dibanding dengan) kehidupan akhirat, hanyalah kesenangan (yang sedikit).” (Arra’du 26)

“Barang siapa yang menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambah keuntungan itu baginya dan barang siapa yang menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bahagianpun di akhirat.” (Asy-Syuuro: 20)

“Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka tidakkah Anda memahaminya?” (Al-An’am: 32)

“Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah- megah antara Anda serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan Anda lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” (Al-Hadiid: 20)

“Dan berilah perumpamaan kepada mereka (manusia), kehidupan dunia sebagai air hujan yang Kami turunkan dari langit, maka menjadi subur karenanya tumbuh-tumbuhan di muka bumi, kemudian tumbuh-tumbuhan itu menjadi kering yang diterbangkan oleh angin. Dan adalah Allah, Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (Al-Kahfi: 45)

“Sesungguhnya kehidupan dunia hanyalah permainan dan senda gurau. Dan jika Anda beriman dan bertakwa, Allah akan memberikan pahala keppadamu dan Dia tidak akan meminta harta-hartamu.” (Muhammad: 36)

“Sesungguhnya Allah memasukkan orang-orang mukmin dan beramal saleh ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Dan orang-orang kafir bersenang-senang (di dunia) dan mereka makan seperti makannya binatang. Dan jahannam adalah tempat tinggal mereka.” (Muhammad: 12)

“Biarkanlah mereka (di dunia ini) makan dan bersenang-senang dan dilalaikan oleh angan-angan (kosong), maka kelak mereka akan mengetahui (akibat perbuatan mereka).” (Al-Hijr: 3)

“...dan semuanya itu tidak lain hanyalah kesenangan kehidupan dunia, dan kehidupan akhirat itu di sisi Tuhanmu adalah bagi orang-orang yang bertakwa.” (Az-Zukhruf: 35)

“Maka sesuatu yang diberikan kepadamu, itu adalah kenikmatan hidup di dunia; dan yang ada pada sisi Allah lebih baik dan lebih kekal bagi orang-orang yang beriman, dan hanya kepada Tuhan mereka, mereka bertawakkal.” (Asy-Syuroo: 36)

“(yaitu) orang-orang yang lebih menyukai kehidupan dunia dari pada kehidupan akhirat, dan menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah dan menginginkan agar jalan Allah itu bengkok. Mereka itu berada dalam kesesatan yang jauh.” (Ibrahim: 3)

“Hai kaumku, sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan (sementara) dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal.” (Al-Mukmin: 39)

“Hai manusia, sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka sekali-kali janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu dan sekali-kali janganlah syaitan yang pandai menipu, memperdayakan Anda tentang Allah.” (Faathir: 5)

“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu: "Jika Anda sekalian mengingini kehidupan dunia dan perhiasannya, maka marilah supaya kuberikan kepadamu mut'ah dan aku ceraikan Anda dengan cara yang baik.” (Al-Ahzab: 28)

“Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu dan takutilah suatu hari yang (pada hari itu) seorang bapak tidak dapat menolong anaknya dan seorang anak tidak dapat (pula) menolong bapaknya sedikitpun. Sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayakan kamu, dan jangan (pula) penipu (syaitan) memperdayakan Anda dalam (mentaati) Allah.” (Luqman: 33)
“Mereka hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia; sedang mereka tentang (kehidupan) akhirat adalah lalai.” (Arruum: 7)

“Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui.” (Al-Ankabuut: 64)

“Maka keluarlah Karun kepada kaumnya dalam kemegahannya. Berkatalah orang-orang yang menghendaki kehidupan dunia: "Moga-moga kiranya kita mempunyai seperti apa yang telah diberikan kepada Karun; sesungguhnya ia benar-benar mempunyai keberuntungan yang besar".Berkatalah orang-orang yang dianugerahi ilmu: "Kecelakaan yang besarlah bagimu, pahala Allah adalah lebih baik bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh, dan tidak diperoleh pahala itu, kecuali oleh orang- orang yang sabar".” (Al-Qoshosh: 79-80)

“Dan bacakanlah kepada mereka berita orang yang telah Kami berikan kepadanya ayat-ayat Kami (pengetahuan tentang isi Al Kitab), kemudian dia melepaskan diri dari pada ayat-ayat itu, lalu dia diikuti oleh syaitan (sampai dia tergoda), maka jadilah dia termasuk orang-orang yang sesat. Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajat)nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaannya seperti anjing jika Anda menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika Anda membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga). Demikian itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir.” (Al-A’rof: 175-176)



KENALILAH SIFAT DUNIA

Seorang pemancing, sebelum memancing ikan, dia harus lebih dahulu tahu bagaimana sifat ikan, apa kesukaan ikan, dan umpan apa yang bisa digunakan supaya mendapatkan ikan.
Demikian juga, siapapun yang ingin meraih kekayaan dunia, harus mengerti dulu sifat dunia, dan bagaimana sifat dunia sesuai yang Alloh terangkan dalam kitab suci?

Dunialah yang tercipta untuk manusia, bukan manusia yang tercipta untuk dunia. Manusia tercipta hanya untuk ibadah, itulah jalan lurus yang harus dilaluinya. Adapun dunia, jika manusia sungguh-sungguh menjalani hidupnya dalam bingkai ibadah, dunia akan mengabdi kepadanya.

“Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk Anda dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.”(Al-Baqoroh: 29).
Seorang motivator mengatakan: Apa-apa yang datang pada diri Anda, jika Anda sudah masuk ke dalam zona Alloh, maka seluruhnya adalah urusan Alloh SWT. Sesungguhnya dia mengatakan, jika kita jalan hidup yang kita pilih adalah pengabdian kepada Alloh, maka dunia akan Alloh buat tunduk kepada kita. Kebutuhan apapun yang terlintas dalam pikiran kita, maka dunia akan datang dengan mudah kepada kita, layaknya kemudahan yang dirasakan Nabi Adam saat dia masih di surga.

Namun dalam kenyataanya, banyak sekali manusia yang malah menghambakan dirinya kepada dunia. Maka dialah yang mengejar dunia, berjuang untuknya, mengorbankan dirinya, hartanya, dan waktunya untuk mendapatkan dunia, dan resiko untuk orang seperti ini adalah kelelahan dan kehinaan. Dia terus mengejar dunia, dan karena itu dia harus rela, sebab dunia, bukannya mendekat, namun dunia itu malah menjauh.



DUNIA MENJAUH DARI ORANG YANG MENGEJARNYA

Cineam adalah salah satu Kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Meski lewat perkampungan, namun jalan raya menuju ke sana mulus sekali, nyaris tak ada lobang jalan atau jalan bergelombang. Sayang belokannya banyak dan saya harus hati-hati sekali membawa motor. Tak ada kenikmatan sempurna di dunia.
Perjalanan saya buat perlahan sambil menikmatinya. Saya berhati-hati,karena perjalanan ini saya lakukan malam hari bersama seorang teman.

Yang saya tuju adalah rumah salah seorag dosen saya. Di sana, kami disuguhi bermacam-macam kue lebaran. Namun bukan kue-kuenya yang istimewa, melainkan suguhan obrolan dari pak dosen yang bernuansa Ilahiyyah. Dia berbicara tentang betapa susahnya mengosongkan hati dari haliyyah duniawi, selalu saja dunia ini menjadi bahan kecemasan. Padahal, dengan mengosongkan pikiran dari kebingungan masalah duniawi, biasanya itu membuat dunia malah mendekat menghinakan diri.

Pernah suatu kali seorang melarat bertanya kepada seorang yang kaya raya, mengapa dia kaya sedangkan dirinya tetap miskin. Kata si orang kaya, ANDA MENJADI MISKIN KARENA DUNIA MASIH MEMBEBANI HATIMU, SEDANGKAN AKU MENJADI KAYA KARENA AKU TIDAK TERLALU SAYANG DENGAN KEKAYAANKU.

Mendengar itu saya hanya mengangguk-angguk, membenarkan ucapannya, dan mengait-ngaitkannya dengan pengalaman-pengalaman saya di hari-hari ke belakang, dan segala keterangan-keterangan yang saya baca dari buku-buku.Seringkali saya mengalami, ketika rasa cinta saya kepada seseorang berusaha saya hapus, berusaha melupakannya, memandanganya rendah dan berusaha hanya mengingat dan mencintai Alloh, tiba-tiba saja seseorang itu seperti kembali menyukai saya, dan seakan datang kepada saya dengan menghinakan diri. Namun sebaliknya, di saat saya kembali terlarut dalam rasa cinta kepadanya, dia seakan menjauh, meninggikan dirinya, dan membuat saya merasa terhina. Mungkin karena seseorang itu adalah dunia, yang mendekat jika pandangan saya merendahkannya, dan menjauh ketika saya meninggikannya.
Seringkali juga, ketika rasa sayang saya dengan uang berkurang, dan keyakinanku kepada Alloh bertambah, dan yakin hanya Alloh saja Yang Agung sedangkan harta kekayaan dunia ini hina, seringkali dunia itu datang kepada saya, dan uang saya menjadi banyak. Ini semua pertanda jelas, bahwa rumus hidup paling ampuh, hanyalah berasal dari agama. Kitab suci yang Alloh turunkan, adalah sebenar-benarnya kebenaran.

Kitab suci mengajarkan, yang harus diingat itu hanya Alloh, bukan yang lainnya. Seharusnya pikiran ini hanya digunakan untuk mengingat Alloh, dan biarkanlah hal lainnya tidak usah dipusingkan. Dunia dengan sendirinya akan datang jika Alloh berkehendak mendatangkannya. Belajarlan untuk mengingat Alloh, jangan terlalu membebani otak, ringan sajalah mengaji hanya untuk mengingat Alloh, dan biarlah nanti Alloh menurunkan ilmu-Nya kepadamu dengan kehendak-Nya. Tak usah pusingkan bagaimana caranya mencari uang, senangkan saja pikiranmu dengan mengingat Alloh dan bekerja karena Alloh, dan biarlah Alloh nanti mendatangkan uang kepadamu dengan cara-Nya.

Banyak orang terlalu memusingkan duniawi, sehingga niat dalam setiap langkahnya hanya melulu untuk meraih duniawi, padahal duniawi akan mengejar, manakala di hati orang hanya ada keinginan menggapai ridha Alloh.


JANGAN MERENDAH DI HADAPAN DUNIA

Salah satu bagian dari dunia adalah wanita. Tanpa bermaksud merendahkan wanita, Al-Qur'an menyebutkan wanita sebagai satu bagian yang sangat lelaki inginkan di samping kuda, kebun, emas dan perak. Ini sedikit menunjukkan pertanda bahwa, di hadapan seorang laki-laki, wanita banyak kesejajarannya dengan harta benda dunia.

Berdasarkan asumsi itu, saya ingin memaparkan sebuah pelajaran unik dari seorang playboy. Menurut si playboy, setelah dia melakukan penelitian sekian tahun, mengejar wanita dengan cara banyak berkorban, banyak memberi, banyak menyanjung, ternyata tidak pernah ada manfaatnya. Melayani wanita, memujinya dan menyanjung-nyanjungnya malah bisa membuat dia berbuat seenaknya kepada laki-laki, balik memandang rendah, dan bertingkah seenaknya.

Seringakali seorang lelaki rela menjadi jongosnya, menjadi pembantunya, supirnya dan menjadi malaikat yang memenuhi segala keinginannya, namun kemudian si wanita idamannya malah lari kepada lelaki lain, kemudian lelaki yang banyak berkorban ini menjadi prustasi dan dendam kepada si wanita. Ini terjadi, karena, kata si Playboy, mengabdi kepada si wanita dan banyak menyanjungnya tidak akan ada manfaatnya.
Kita mengira wanita akan terpikat dengan kita dengan banyak menyanjung dan banyak memberi kepadanya, karena kita berpikir dengan logika, sedang wanita lebih banyak berpikir dengan emosional, dan kebanyakan logika bertentangan dengan emosi.

Kata si Playboy, hal-hal yang kita pikir bisa menarik hati wanita, seperti memberikan segalanya, membiarkan wanita untuk memutusan, selalu mengalah walau wanita salah, wanita mendominasi pria, tidak pernah mentertawakan wanita, menunjukan “cinta” yang luar biasa, sangat setia dengan wanita, memuji dan memuja wanita, memberi tanpa meminta, menurut dan mengikuti mau wanita, selalu ingin berada disamping wanita, kadang justeru membuat mereka menjauh. bahkan kebalikan dari itu, seorang wanita akan tertarik justeru jika seorang laki-laki memberikan sedikit demi sedikit, pria yang selalu memutuskan, tidak pernah mengalah dan sedikit egois, wanita mengikuti pria, sering mentertawakan wanita, tidak peduli soal menunjukan “cinta”, membuat wanita takut kehilangan, memuji lalu sedikit mengejek, memberikan dan menuntut kembali, menantang dan menyuruh, selalu sibuk untuk bisa disamping wanita—pendeknya semua hal yang menurut logika kita bisa menarik wanita, ternyata kata si Playboy, justeru inilah yang bisa membuat para wanita tertarik.

Saya akan mengira ini hanyalah sebuah celotehan playboy yang jauh dari kebenaran seandainya aku tidak pernah membaca sebuah kalimat bijak dari kitab Imam Ghazali. Dalam kitabnya Ihya Ulumuddin, ketika membahas nikah, Imam Ghazali mengutip sebuah perkataan ahli hikmah:”Dua orang yang jika kita merendah di hadapannya , justeru dia makan merendahkan kita, pertama orang awam, dan kedua, wanita.” Pertama kali membaca kata hikmah ini, saya tidak terlalu percaya, namun setelah membaca temuan playboy di atas, saya jadi sedikit menghargai pendapat itu.

Kesimpulannya, jika merendahkan diri kepada wanita takkan membuat mereka tertarik, dan sebaliknya, justeru sukap meninggikan dirilah yang banyak memberi manfaat—maka sepertinya, demikian halnya dalam memperlakukan harta benda dunia, karena, sebagaimana telah saya sebutkan di atas, status harta benda dunia bisa disejajarkan dengan wanita. Ialah bahwa merendahkan diri di hadapan dunia malah membuat dunia itu menjauh, namun sebaliknya meninggikan diri di hadapan dunia, malah menjadkan dunia itu mendekat.

Dalam kehidupan pun, kita bayak melihat, orang yang merendahkan diri di hadapan dunia, menjadi pelayannya dan menghamba kepadanya, kehidupannya tetap biasa-biasa saja bahkan dari waktu ke waktu, keadaannya tetap susah, namun sebaliknya, orang yang bersikap tidak peduli kepada dunia, memandang dunia rendah, berusaha meraihnya tanpa terlalu menginginkannya, justeru orang seperti inilah yang dunianya melimpah.





SEKALI LAGI, DUNIA TERCIPTA UNTUK MELAYANI MANUSIA

Pernyataan ini saya ulang-ulang karena saking pentingnya.
Manusia tercipta bukan untuk menjadi pelayan dunia, sebab dunialah yang tercipta untuk melayani manusia. Manusia hanya tercipta untuk mengabdi kepada Alloh, dan rizki dia sepanjang hidupnya telah Alloh jamin dengan terciptanya dunia ini. Manusia hanya diperintahkan untuk mengingat-Nya, shalat, berbuat baik kepada sesama karena Alloh, dan sebagainya, dan biarlah tentang kebutuhan-kebutuhannya Alloh telah menjaminnya.

Akan tetapi jika kenyataan yang terjadi adalah manusia yang malah menjadi pelayan dunia—waktu, harta, tenaga, dan pikirannya dikerahkan untuk mengejar dunia, maka yang akan terjadi, bukannya dunia itu melayani, justeru dunia itu akan menjauh, sebab tidak sesuai dengan tujuan diciptakannya.
Jika Anda belum yakin bahwa dunia tercipta untuk melayani manusia, baca, baca dan baca lagi ayat ini berulang-ulang, kemudian ambillah pengertian darinya: ”Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk Anda dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.”(Al-Baqoroh: 29)

Perhatikan baik-baik kalimat:”Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk Anda...” artinya bukan kita yang tercipta untuk segala sesuatu di muka bumi, namun segala sesuatu dimuka bumi inilah yang tercipta untuk kita. Bukan kita yang tercipta untuk melayani dunia melainkan dunia yang tercipta untuk melayani kita. Maka, jika ingin mendapatkan kemudahan hidup, jangan pernah menjadi pelayan dunia.
Manusia hanya diperintahkan untuk mengabdi kepada Alloh. Itulah tujuan terciptanya dia. “Dan tidaklah Kami ciptakan jin dan manusia, melainkan supaya mengabdi kepada-Ku. Aku tidak menghendaki mereka memberikan rizki, tidak pula Aku menghendaki mereka memberi makan kepada-Ku.”

Semoga Bermanfaat

Senin, 09 September 2013

Beberapa Hal yang Perlu Istri ketahui


 
Doa istri untuk suami yang sedang mencari nafkah, 'Ya Allah, limpahkanlah kemuliaan untuk suamiku yg telah memberikan hidupnya unt melindungiku krn mencintaiMu, yg telah menyejukan hatiku ketika aku kalut & berkata, 'aku mencintaimu.' Ya Allah, terimalah doaku untuk suamiku, balaslah ia dengan cintaMu atas semua kebaikannya.

Kasih sayang dan cinta oleh suami adalah hal yang didambakan oleh setiap istri,  akan tetapi seringkali kita dengar di berita kasus skandal suami kepada istri, semoga anda sebagai istri selalu dicintai oleh suami dan berikut ini adalah doa agar suami sayang pada istri.
doa-agar-suami-sayang-pada-istri

Bacaan Doa Agar Suami Sayang Pada Istri dalam Bahasa Indonesia
Allohummaj'alni mahbuuban 'inda zaujii birohmatika yaa arhamar roohimiin.
Terjemahan Doa Agar Suami Sayang Pada Istri
"Ya Allah, jadikanlah hamba dicintai oleh suami, dengan rahmat-Mu, wahai Zat yang maha penyayang diantara para penyayang."

Hubungan Seks Suami Istri Adalah Sedekah

Semoga saja artikel ini bisa manfaat dan menjadi bahan pembelajaran buat kita semua. Hanya satu pesan saya: Yang belum nikah jangan coba-coba praktek ya…bukan pahala yang didapat malah justru jadi dosa. Saya pun yakin neh, kalau sedekah yang ini dijamin 100% pada ikhlas hehehe…

Sebagai bagian dari fitrah kemanusiaan, Islam tidak pernah memberangus hasrat seksual. Islam memberikan panduan lengkap agar seks bisa tetap dinikmati seorang muslim tanpa harus kehilangan ritme ibadahnya.

Bulan Syawal, bagi umat Islam Indonesia, bisa dibilang sebagai musim kawin. Anggapan ini tentu
bukan tanpa alasan. Kalangan santri dan muhibbin biasanya memang memilih bulan tersebut sebagai waktu untuk melangsungkan aqad nikah. Kebiasaan tersebut tidak lepas dari anjuran para ulama yang bersumber dari ungkapan Sayyidatina Aisyah binti Abu Bakar Shiddiq yang dinikahi Baginda Nabi pada bulan Syawwal. Ia berkomentar, “Sesungguhnya pernikahan di bulan Syawwal itu penuh keberkahan dan mengandung banyak kebaikan.”

Namun, untuk menggapai kebahagiaan sejati dalam rumah tangga tentu saja tidak cukup dengan menikah di bulan Syawwal. Ada banyak hal yang perlu dipelajari dan diamalkan secara seksama oleh pasangan suami istri agar meraih ketentraman (sakinah), cinta (mawaddah) dan kasih sayang (rahmah), baik lahir maupun batin. Salah satunya –dan yang paling penting– adalah persoalan hubungan intim atau dalam bahasa fiqih disebut jima’.

Sebagai salah tujuan dilaksanakannya nikah, hubungan intim –menurut Islam– termasuk salah satu ibadah yang sangat dianjurkan agama dan mengandung nilai pahala yang sangat besar. Karena jima’ dalam ikatan nikah adalah jalan halal yang disediakan Allah untuk melampiaskan hasrat biologis insani dan menyambung keturunan bani Adam.

Selain itu jima’ yang halal juga merupakan ibadah yang berpahala besar. Rasulullah SAW bersabda, “Dalam kemaluanmu itu ada sedekah.” Sahabat lalu bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah kita mendapat pahala dengan menggauli istri kita?.” Rasulullah menjawab, “Bukankah jika kalian menyalurkan nafsu di jalan yang haram akan berdosa? Maka begitu juga sebaliknya, bila disalurkan di jalan yang halal, kalian akan berpahala.” (HR. Bukhari, Abu Dawud dan Ibnu Khuzaimah)

Karena bertujuan mulia dan bernilai ibadah itu lah setiap hubungan seks dalam rumah tangga harus bertujuan dan dilakukan secara Islami, yakni sesuai dengan tuntunan Al-Quran dan sunah Rasulullah SAW.

Hubungan intim, menurut Ibnu Qayyim Al-Jauzi dalam Ath-Thibbun Nabawi (Pengobatan ala Nabi), sesuai dengan petunjuk Rasulullah memiliki tiga tujuan: memelihara keturunan dan keberlangsungan umat manusia, mengeluarkan cairan yang bila mendekam di dalam tubuh akan berbahaya, dan meraih kenikmatan yang dianugerahkan Allah.

Ulama salaf mengajarkan, “Seseorang hendaknya menjaga tiga hal pada dirinya: Jangan sampai tidak berjalan kaki, agar jika suatu saat harus melakukannya tidak akan mengalami kesulitan; Jangan sampai tidak makan, agar usus tidak menyempit; dan jangan sampai meninggalkan hubungan seks, karena air sumur saja bila tidak digunakan akan kering sendiri.

Wajahnya Muram
Muhammad bin Zakariya menambahkan, “Barangsiapa yang tidak bersetubuh dalam waktu lama, kekuatan organ tubuhnya akan melemah, syarafnya akan menegang dan pembuluh darahnya akan tersumbat. Saya juga melihat orang yang sengaja tidak melakukan jima’ dengan niat membujang, tubuhnya menjadi dingin dan wajahnya muram.”

Sedangkan di antara manfaat bersetubuh dalam pernikahan, menurut Ibnu Qayyim, adalah terjaganya pandangan mata dan kesucian diri serta hati dari perbuatan haram. Jima’ juga bermanfaat terhadap kesehatan psikis pelakunya, melalui kenikmatan tiada tara yang dihasilkannya.

Puncak kenikmatan bersetubuh tersebut dinamakan orgasme atau faragh. Meski tidak semua hubungan seks pasti berujung faragh, tetapi upaya optimal pencapaian faragh yang adil hukumnya wajib. Yang dimaksud faragj yang adil adalah orgasme yang bisa dirasakan oleh kedua belah pihak, yakni suami dan istri. Mengapa wajib? Karena faragh bersama merupakan salah satu unsur penting dalam mencapai tujuan pernikahan yakni sakinah, mawaddah dan rahmah. Ketidakpuasan salah satu pihak dalam jima’, jika dibiarkan berlarut-larut, dikhawatirkan akan mendatangkan madharat yang lebih besar, yakni perselingkuhan. Maka, sesuai dengan prinsip dasar islam, la dharara wa la dhirar (tidak berbahaya dan membahayakan), segala upaya mencegah hal-hal yang membahayakan pernikahan yang sah hukumnya juga wajib.

Namun, kepuasan yang wajib diupayakan dalam jima’ adalah kepuasan yang berada dalam batas kewajaran manusia, adat dan agama. Tidak dibenarkan menggunakan dalih meraih kepuasan untuk melakukan praktik-praktik seks menyimpang, seperti sodomi (liwath) yang secara medis telah terbukti berbahaya. Atau penggunaan kekerasaan dalam aktivitas seks (mashokisme), baik secara fisik maupun mental, yang belakangan kerap terjadi. Maka, sesuai dengan kaidah ushul fiqih “ma la yatimmul wajibu illa bihi fahuwa wajibun” (sesuatu yang menjadi syarat kesempurnaan perkara wajib, hukumnya juga wajib), mengenal dan mempelajari unsur-unsur yang bisa mengantarkan jima’ kepada faragh juga hukumnya wajib.

Bagi kaum laki-laki, tanda tercapainya faragh sangat jelas yakni ketika jima’ sudah mencapai fase ejakulasi atau keluar mani. Namun tidak demikian halnya dengan kaum hawa’ yang kebanyakan bertipe “terlambat panas”, atau –bahkan— tidak mudah panas. Untuk itulah diperlukan berbagai strategi mempercepatnya.

Dan, salah satu unsur terpenting dari strategi pencapaian faragh adalah pendahuluan atau pemanasan yang dalam bahasa asing disebut foreplay (isti’adah). Pemanasan yang cukup dan akurat, menurut para pakar seksologi, akan mempercepat wanita mencapai faragh.

Karena dianggap amat penting, pemanasan sebelum berjima’ juga diperintahkan Rasulullah SAW. Beliau bersabda, “Janganlah salah seorang di antara kalian menggauli istrinya seperti binatang. Hendaklah ia terlebih dahulu memberikan pendahuluan, yakni ciuman dan cumbu rayu.” (HR. At-Tirmidzi).

Ciuman dalam hadits diatas tentu saja dalam makna yang sebenarnya. Bahkan, Rasulullah SAW, diceritakan dalam Sunan Abu Dawud, mencium bibir Aisyah dan mengulum lidahnya. Dua hadits tersebut sekaligus mendudukan ciuman antar suami istri sebagai sebuah kesunahan sebelum berjima’. Ketika Jabir menikahi seorang janda, Rasulullah bertanya kepadanya, “Mengapa engkau tidak menikahi seorang gadis sehingga kalian bisa saling bercanda ria? …yang dapat saling mengigit bibir denganmu.” HR. Bukhari (nomor 5079) dan Muslim (II:1087).

Bau Mulut

Karena itu, pasangan suami istri hendaknya sangat memperhatikan segala unsur yang menyempurnakan fase ciuman. Baik dengan menguasai tehnik dan trik berciuman yang baik, maupun kebersihan dan kesehatan organ tubuh yang akan dipakai berciuman. Karena bisa jadi, bukannya menaikkan suhu jima’, bau mulut yang tidak segar justru akan menurunkan semangat dan hasrat pasangan. Sedangkan rayuan yang dimaksud di atas adalah semua ucapan yang dapat memikat pasangan, menambah kemesraan dan merangsang gairah berjima’. Dalam istilah fiqih kalimat-kalimat rayuan yang merangsang disebut rafats, yang tentu saja haram diucapkan kepada selain istrinya.

Selain ciuman dan rayuan, unsur penting lain dalam pemanasan adalah sentuhan mesra. Bagi pasangan suami istri, seluruh bagian tubuh adalah obyek yang halal untuk disentuh, termasuk kemaluan. Terlebih jika dimaksudkan sebagai penyemangat jima’. Demikian Ibnu Taymiyyah berpendapat.

Syaikh Nashirudin Al-Albani, mengutip perkataan Ibnu Urwah Al-Hanbali dalam kitabnya yang masih berbentuk manuskrip, Al-Kawakbu Ad-Durari, “Diperbolehkan bagi suami istri untuk melihat dan meraba seluruh lekuk tubuh pasangannya, termasuk kemaluan. Karena kemaluan merupakan bagian tubuh yang boleh dinikmati dalam bercumbu, tentu boleh pula dilihat dan diraba. Diambil dari pandangan Imam Malik dan ulama lainnya.”

Berkat kebesaran Allah, setiap bagian tubuh manusia memiliki kepekaan dan rasa yang berbeda saat disentuh atau dipandangi. Maka, untuk menambah kualitas jima’, suami istri diperbolehkan pula menanggalkan seluruh pakaiannya. Dari Aisyah RA, ia menceritakan, “Aku pernah mandi bersama Rasulullah dalm satu bejana…” (HR. Bukhari dan Muslim).

Untuk mendapatkan hasil sentuhan yang optimal, seyogyanya suami istri mengetahui dengan baik titik-titik yang mudah membangkitkan gairah pasangan masing-masing. Maka diperlukan sebuah komunikasi terbuka dan santai antara pasangan suami istri, untuk menemukan titik-titik tersebut, agar menghasilkan efek yang maksimal saat berjima’.

Diperbolehkan bagi pasangan suami istri yang tengah berjima’ untuk mendesah. Karena desahan adalah bagian dari meningkatkan gairah. Imam As-Suyuthi meriwayatkan, ada seorang qadhi yang menggauli istrinya. Tiba-tiba sang istri meliuk dan mendesah. Sang qadhi pun menegurnya. Namun tatkala keesokan harinya sang qadhi mendatangi istrinya ia justru berkata, “Lakukan seperti yang kemarin.”

Satu hal lagi yang menambah kenikmatan dalam hubungan intim suami istri, yaitu posisi bersetubuh. Kebetulan Islam sendiri memberikan kebebasan seluas-luasnya kepada pemeluknya untuk mencoba berbagai variasi posisi dalam berhubungan seks. Satu-satunya ketentuan yang diatur syariat hanyalah, semua posisi seks itu tetap dilakukan pada satu jalan, yaitu farji. Bukan yang lainnya. Allah SWT berfirman, “Istri-istrimu adalah tempat bercocok tanammu, datangilah ia dari arah manapun yang kalian kehendaki.” QS. Al-Baqarah (2:223).

Posisi Ijba’
Menurut ahli tafsir, ayat ini turun sehubungan dengan kejadian di Madinah. Suatu ketika beberapa wanita Madinah yang menikah dengan kaum muhajirin mengadu kepada Rasulullah SAW, karena suami-suami mereka ingin melakukan hubungan seks dalam posisi ijba’ atau tajbiyah.

Ijba adalah posisi seks dimana lelaki mendatangi farji perempuan dari arah belakang. Yang menjadi persoalan, para wanita Madinah itu pernah mendengar perempuan-perempuan Yahudi mengatakan, barangsiapa yang berjima’ dengan cara ijba’ maka anaknya kelak akan bermata juling. Lalu turunlah ayat tersebut.

Terkait dengan ayat 233 Surah Al-Baqarah itu Imam Nawawi menjelaskan, “Ayat tersebut menunjukan diperbolehkannya menyetubuhi wanita dari depan atau belakang, dengan cara menindih atau bertelungkup. Adapun menyetubuhi melalui dubur tidak diperbolehkan, karena itu bukan lokasi bercocok tanam.” Bercocok tanam yang dimaksud adalah berketurunan.

Muhammad Syamsul Haqqil Azhim Abadi dalam ‘Aunul Ma’bud menambahkan, “Kata ladang (hartsun) yang disebut dalam Al-Quran menunjukkan, wanita boleh digauli dengan cara apapun : berbaring, berdiri atau duduk, dan menghadap atau membelakangi..”

Demikianlah, Islam, sebagai agama rahmatan lil ‘alamin, lagi-lagi terbukti memiliki ajaran yang sangat lengkap dan seksama dalam membimbing umatnya mengarungi samudera kehidupan. Semua sisi dan potensi kehidupan dikupas tuntas serta diberi tuntunan yang detail, agar umatnya bisa tetap bersyariat seraya menjalani fitrah kemanusiannya.

Doa Sebelum Berhubungan Seks  

Sebagai makhluk yang beragama dan mengakui Tuhan, pastilah kita selalu berdoa. Terutama saat mau makan tak lupa berdoa. Mau ke kamar mandi atau ke wc juga ada doanya. Bahkan ketika hendak berhubungan seks dengan pasangan sah kita (istri atau suami) juga ada doanya.

Mungkin pembaca menganggap hal yang aneh ketika mau berhubungan intim dengan pasangan harus membaca doa. Apalagi saat itu nafsu telah membuncah sampai ke ubun-ubun. Jangan kan mau membaca doa pikiran saat itu sudah melayang-layang seakan ke surga hehehe.

Berhubungan seks atau bersetubuh bagi pasangan suami istri merupakan langkah awal dalam menanamkan benih untuk mendapatkan keturunan yaitu seorang anak. Saat awal inilah kita harus memohon kepada Sang Kuasa agar diberi keturunan yang berakhlak baik sehat dan cerdas.

Berdoa tentunya tidak harus dengan bahasa arab. Berdoa dengan bahasa apapun jika yakin maka Allah akan mendengar doa kita. Bagi yang belum mengetahui doanya yang diajarkan Rasulullah sebelum melakukan hubungan suami istri. Doanya singkat saja, walaupun singkat banyak dari kita yang tidak hafal. Berikut ini hadistnya:

Dari Ibnu Abbas, ia berkata : Telah bersabda Rasulullah :”Seandainya salah seorang dari kamu apabila mendatangi (menyetubuhi) istrinya ia
mengucapkan :
Bismillahi, Allahumma jannibnasy syaithana wajannibisy-syaithana maa razaqtanaa

[Dengan Nama Allah, ya Allah jauhkan setan dari kami dan jauhkan setan dari (anak) yang Engkau berikan kepadakami],
maka sesungguhnya jika ditakdirkan diantara keduanya didalam persetubuhan itu akan mendapat anak,
niscaya setan tidak akan membahayakan anak itu selamanya. ( Hadits Shahih riwayat : Bukhari 1/45,6/141, Muslim 4/155, Abu Dawud no. 2161, Darimi 2/145, Ibnu Majah no. 1919, Baihaqi 7/149, Ath-Thiyalis no.
2705, Ahmad 1/216, 217, 220, 243, 283, 286, Termidzi, Nasa’i, Ibnu Abi syaibah)

Kalau teks arabnya ini:


Doa itu sebaiknya dibaca saat pertama kali hendak bercumbu, sehingga tidak lupa atau terlewatkan.

Fadhilah Wanita
Point-point dari halaman ini terdapat di dalam kitab Kanzul ‘Ummal, Misykah, Riadlush Shalihin, Uqudilijjain, Bhahishti Zewar, Al-Hijab, dan lain-lain, checking satu persatu belum dibuat. Mudah-mudahan dapat diambil ibrah darinya :
  • Doa wanita lebih maqbul dari lelaki kerana sifat penyayang yang lebih kuat dari lelaki. Ketika ditanya kepada Rasulallah SAW akan  hal tersebut, jawab baginda : “Ibu lebih penyayang dari bapak dan doa orang yang penyayang tidak akan sia-sia.”
  • Wanita yang solehah itu lebih baik dari 1,000 orang lelaki yang tidak soleh.
  • Seorang wanita solehah adalah lebih baik dari 70 orang wali.
  • Seorang wanita solehah adalah lebih baik dari 70 lelaki soleh.
  • Barangsiapa yang menggembirakan anak perempuannya, derajatnya seumpama orang yang senantiasa menangis kerana takutkan Allah SWT  dan orang yang takutkan Allah SWT akan diharamkan api neraka ke atas tubuhnya.
  • Barang siapa yang membawa hadiah (barang makanan dari pasar ke rumah) lalu diberikan kepada keluarganya, maka pahalanya seperti  bersedakah. Hendaklah mendahulukan anak perempuan dari anak lelaki. Maka barangsiapa yang menyenangkan anak perempuannya seolah-olah dia memerdekakan anak Nabi Ismail AS.
  • Tidaklah seorang wanita yang haidh itu, kecuali haidhnya merupakan kifarah (tebusan) untuk dosa-dosanya yang telah lalu, dan apabila pada hari pertama haidhnya membaca “Alhamdulillahi’alaa Kulli Halin Wa Astaghfirullah”. Segala puji bagi Allah dalam segala keadaan dan aku mohon ampun kepada Allah dari segala dosa.”, maka Allah menetapkan dia bebas dari neraka dan dengan mudah melalui shiratul mustaqim yang aman dari seksa, bahkan AllahTa’ala mengangkatnya ke atas darjat, seperti darjatnya 40 orang mati syahid, apabila dia selalu berzikir kepada Allah selama haidhnya.
  • Wanita yang tinggal bersama anak-anaknya akan tinggal bersama aku (Rasulullah SAW.) di dalam syurga.
  • Barang siapa mempunyai tiga anak perempuan atau tiga saudara perempuan atau dua anak perempuan atau dua saudara perempuan, lalu dia bersikap ihsan dalam pergaulan dengan mereka dan mendidik mereka dengan penuh rasa taqwa serta bertanggung jawab, maka baginya adalah syurga.
  • Dari ‘Aisyah r.ha. “Barang siapa yang diuji dengan sesuatu dari anak-anak perempuannya, lalu dia berbuat baik kepada mereka, maka merekaakan menjadi penghalang baginya dari api neraka.”
  • Syurga itu di bawah telapak kaki ibu.
  • Apabila memanggil akan engkau kedua ibu bapamu, maka jawablah panggilan ibumu dahulu.
  • Wanita yang taat berkhidmat kepada suaminya akan tertutup pintu-pintu neraka dan terbuka pintu-pintu syurga. Masuklah dari mana-mana pintu yang dia kehendaki dengan tidak dihisab.
  • Wanita yang taat akan suaminya, semua ikan-ikan di laut, burung di udara, malaikat di langit, matahari dan bulan, semuanya beristighfar baginya selama mana dia taat kepada suaminya dan meredhainya. (serta menjaga sembahyang dan puasanya)
  • ‘Aisyah r.ha. berkata “Aku bertanya kepada Rasulullah SAW. siapakah yang lebih besar haknya terhadap wanita ?” Jawab baginda, “Suaminya”. “Siapa pula berhak terhadap lelaki ?” Jawab Rasulullah SAW. “Ibunya”.
  • Seorang wanita yang apabila mengerjakan solat lima waktu, berpuasa wajib sebulan (Ramadhan), memelihara kehormatannya serta taat kepada suaminya, maka pasti akan masuk syurga dari pintu mana saja yang dia kehendaki.
  • Tiap perempuan yang menolong suaminya dalam urusan agama, maka Allah SWT memasukkan dia ke dalam syurga lebih dahulu dari suaminya (10,000 tahun).
  • Apabila seseorang perempuan mengandung janin dalam rahimnya, maka beristighfarlah para malaikat untuknya. Allah SWT mencatatkan baginya setiap hari dengan 1,000 kebaikan dan menghapuskan darinya  1,000 kejahatan.
  • Dua rakaat solat dari wanita yang hamil adalah lebih baik dari 80 rakaat solat wanita yang tidak hamil.
  • Wanita yang hamil akan dapat pahala berpuasa pada siang hari.
  • Wanita yang hamil akan dapat pahala beribadat pada malam hari.
  • Apabila seseorang perempuan mulai sakit hendak bersalin, maka Allah SWT mencatatkan baginya pahala orang yang berjihad pada jalan   Allah SWT
  • Wanita yang bersalin akan mendapat pahala 70 tahun solat dan puasa dan setiap kesakitan pada satu uratnya Allah mengurniakan satu pahala haji.
  • Apabila seseorang perempuan melahirkan anak, keluarlah dia dari dosa-dosa seperti keadaan ibunya melahirkannya.
  • Sekiranya wanita mati dalam masa 40 hari selepas bersalin, dia akan dikira sebagai mati syahid.
  • Wanita yang memberi minum susu kepada anaknya dari badannya (susu badan) akan dapat satu pahala dari tiap-tiap titik susu yangdiberikannya. 27. Jika wanita menyusui anaknya sampai cukup   tempoh (2 1/2 tahun), makamalaikat-malaikat di langit akan khabarkan berita bahawa syurga wajib baginya.
  • Jika wanita memberi susu badannya kepada anaknya yang menangis, Allah akan memberi pahala satu tahun solat dan puasa.
  • Wanita yang habiskan malamnya dengan tidur yang tidak selesa kerana menjaga anaknya yang sakit akan mendapat pahala seperti membebaskan 20 orang hamba.
  • Wanita yang tidak cukup tidur pada malam hari kerana menjaga anak yang sakit akan diampunkan oleh Allah akan seluruh dosanya dan bila diahiburkan hati anaknya Allah memberi 12 tahun pahala ibadat.
  • Apabila seorang wanita mencucikan pakaian suaminya, maka Allah mencatatkan baginya seribu kebaikan, dan mengampuni dua ribu kesalahannya,bahkan segala sesuatu yang disinari sang suria akan meminta keampunan baginya, dan Allah mengangkatkannya seribu derajat untuknya.
  • Seorang wanita yang solehah lebih baik dari seribu orang lelaki yang tidak soleh, dan seorang wanita yang melayani suaminya selama seminggu, maka ditutupkan baginya tujuh pintu neraka dan dibukakan baginyalapan pintu syurga, yang dia dapat masuk dari pintu mana saja tanpa dihisab.
  • Wanita yang menunggu suaminya hingga pulang, lalu ia bersihkan mukanya, lalu dia menyediakan makan minumnya, memandang pada suaminya dengan mesra, memegang tangannya, lalu menghiasi hidangan makanannya, memelihara anaknya, memanfaatkan hartanya untuk suaminya mencari keridhaan Allah, maka disunatkan baginya akan tiap-tiap kalimah ucapannya, tiap-tiap langkahnya dan setiap pandangannya pada suaminya sebagaimana memerdekakan seorang hamba. Pada hari Qiamat kelak, Allah kurniakan Nur hingga tercengang wanita mukmin semuanya atas karunia rahmat itu. Tiada seorang pun yang sampai ke mertabat itu melainkan Nabi-nabi.
  • Tidakkan putus ganjaran dari Allah kepada seorang isteri yang siang dan malamnya menggembirakan suaminya.
  • Wanita yang melihat suaminya dengan kasih sayang dan suaminya melihat isterinya dengan kasih sayang akan di pandang Allah dengan  penuh rahmat.
  • Jika wanita melayan suami tanpa khianat akan mendapat pahala 12 tahun solat.
  • Wanita yang melayan dengan baik suami yang pulang ke rumah di dalam keadaan letih akan medapat pahala jihad.
  • Jika wanita memijat suami tanpa disuruh akan mendapat pahala 7 tola emas dan jika wanita memijat suami bila disuruh akan mendapat pahala tola perak.
  • Dari Hadrat Muaz ra.: Mana-mana wanita yang berdiri atas dua  kakinya membakar roti untuk suaminya hingga muka dan tangannya kepanasan oleh api,maka diharamkan muka dan tangannya dari bakaran api neraka.
  • Thabit Al Banani berkata : Seorang wanita dari Bani Israel yang buta sebelah matanya sangat baik khidmatnya kepada suaminya. Apabila ia menghidangkan makanan dihadapan suaminya, dipegangnya pelita  sehingga suaminya selesai makan. Pada suatu malam pelitanya kehabisan sumbu, maka diambilnya rambutnya dijadikan sumbu pelita. Pada keesokkannya matanyayang buta telah celik. Allah kurniakan keramat (kemuliaan pada perempuan itu kerana memuliakan dan menghormati suaminya).
  • Pada suatu ketika di Madinah, Rasulullah SAW. keluar mengiringi   jenazah. Baginda dapati beberapa orang wanita dalam majlis itu. Baginda lalu bertanya, “Adakah kamu menyembahyangkan mayat ?” Jawab mereka,”Tidak”. Sabda Baginda “Sebaiknya kamu sekalian tidak perlu ziarah dan tidak ada pahala bagi kamu. Tetapi tinggallah di rumah dan berkhidmatlah kepada suami niscaya pahalanya sama dengan ibadat-ibadat orang lelaki.
  • Wanita yang memerah susu binatang dengan “Bismillah” akan didoakanoleh binatang itu dengan doa keberkatan.
  • Wanita yang menguli tepung gandum dengan “Bismillah” , Allah  akan berkahkan rezekinya.
  • Wanita yang menyapu lantai dengan berzikir akan mendapat pahala seperti meyapu lantai di Baitullah.
  • “Wahai Fatimah, untuk setiap wanita yang mengeluarkan peluh ketika membuat roti, Allah akan mejadikan 7 parit diantara dirinya dengan api neraka, jarak diantara parit itu ialah sejauh langit dan bumi.”
  • “Wahai Fatimah, bagi setiap wanita yang memintal benang, Allah akan mencatatkan untuknya perbuatan baik sebanyak utus benang yang dibuat dan memadamkan seratus perbuatan jahat.”
  • “Wahai Fatimah, untuk setiap wanita yang menganyam akan benang dibuatnya, Allah telah menentukan satu tempat khas untuknya di atas tahta di hari akhirat.”
  • “Wahai Fatimah, bagi setiap wanita yang memintal benang dan kemudian dibuat pakaian untuk anak-anaknya maka Allah akan mencatatkan baginya ganjaran sama seperti orang yang memberi makan kepada 1000 orang lapar dan memberi pakaian kepada 1000 orang yang tidak berpakaian.”
  • “Wahai Fatimah, bagi setiap wanita yang meminyakkan rambut  anaknya, menyikatnya, mencuci pakaian mereka dan memandikan anaknya itu, Allah akan mencatatkan untuknya pekerjaan baik sebanyak helai rambut mereka dan memadamkan sebanyak itu pula pekerjaan jahat dan menjadikan dirinya kelihatan berseri di mata orang-orang yang memerhatikannya.”
  • Sabda Nabi SAW: “Ya Fatimah barang mana wanita meminyakkan rambut dan janggut suaminya, memotong kumis (misai) dan mengerat kukunya, Allah akan memberi minum akan dia dari sungai-sungai serta diringankan Allah baginya sakaratul maut dan akan didapatinya kuburnya menjadi sebuah taman dari taman- taman syurga dan dicatatkan Allah baginya kelepasan dari api neraka dan selamatlah ia melintas Titian Shirat. ‘
  • Jika suami mengajarkan isterinya satu masalah akan mendapat pahala 80 tahun ibadat.
  • Wanita yang menyebabkan suaminya keluar dan berjuang ke jalan Allah dan kemudian menjaga adab rumahtangganya akan masuk syurga 500 tahun lebih awal dari suaminya, akan menjadi ketua 70,000 malaikat dan bidadari dan wanita itu akan dimandikan di dalam syurga, dan menunggu suaminya dengan menunggang kuda yang dibuat dari yakut.
  • Semua orang akan dipanggil untuk melihat wajah Allah di akhirat,tetapi Allah akan datang sendiri kepada wanita yang memberati auratnya iaitu memakai purdah di dunia ini dengan istiqamah.
  • Dunia ini adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan ialah wanita (isteri) yang solehah.
  • Salah satu tanda keberkatan wanita itu ialah cepat perkahwinannya,cepat pula kehamilannya dan ringan pula maharnya (mas kahwin).
  • Sebaik-baik wanita ialah wanita (isteri) yang apabila engkau memandang kepadanya ia menggirangkan engkau, jika engkau memerintah ditaatinya perintah engkau (taat) dan jika engkau berpergian dijaga  harta engkau dan dirinya.
  • Dunia yang paling aku sukai ialah wanita solehah.
  • Rasulullah SAW bersabda bahwa, “Allah telah memberikan sifat iri  (pencemburu) untuk wanita dan jihad untuk lelaki. Jika seorang   wanita melatih kesabarannya dengan iman dengan mengharapkan pahala dari sesuatu perkara yang menyebabkannya menjadi cemburu (iri hati), seperti misalnya suaminya menikahi istri kedua, maka ia akan menerima ganjaran seorang syahid”.
  • doa seorang isteri yang taat memiliki kekuatan 70 wali
  • isteri yang membuatkan minum suami tanpa diminta, pahalanya 3 x khatam Al Qur’an.
  • Masakan isteri yang dilakukan secara sunah dan dimakan suami beserta keluarga pahalanya semua untuk isteri dan do’a suami yang memakan masakannya menjadi do’a yang diijabah.
  • isteri yang membangunkan suami untuk shalat atau menyuruh shalat berjamaah di masjid pahalanya 27+1
  • Isteri yang kelelahan bangun malam karena anaknya minta susu sama dengan pahala 70 x haji mabrur
  • Seorang ibu yang menyusui setiap tetes susunya senilai 200 8 shalat khusu wal khudu dan doanya di ijabah’ (fadilah wanita)
  • burung di udara dan malaikat dilangit akan selalu memintakan ampunan kepada Allah selama. Isteri dalam keridhaan suami”,
  • “bila seorang suami pulang dengan gelisah dan isteri menghiburnya maka isteri mendapatkan 10 pahala jihad”,
  • “bila seorang wanita hamil shalatnya dua rekaat adalah lebih baik dari 80 rakaat shalat wanita yang tidak hamil”,
  • “bila seorang wanita hamil akan mendapatkan pahala 70 tahun shalat nafil dan 70 tahun puasa”
  • “wanita yang mencuci pakaian suami dan anak-anaknya akan mendapat 1000 kebaikan dan akan diampuni kesalahannya, bahkan segala sesuatu yang disinari matahari memintakan ampun baginya dan Allah SWT mengangkat derajatnya 1000 tingkat”.
  • “Wanita yang menyusui anaknya, maka setiap tetesan air susu tersebut akan mendapatkan 1 pahala dan apabila cukup 2 tahun menyusui maka malaikat dilangit akan mengabarkan berita bahwa SURGA WAJIB BAgINYA”.
  • Apabila sorang wanita kdatangan haid maka haidnya akan menghapus dosa2nya
  • apabila ia membaca pd hr pertama “Alhamdulilahi ala kullu halin wa astagfirullaha min kulli zambi” mk ALLAH akn membebaskannya dr jahanam, shirat & adzab.
  • Setiap hr haidnya ALLAH tinggikan dia dng phla 40 org mati syahid apabila ia berdzikir.

DOA SEORANG ISTRI SHOLEHAH BUAT SUAMI TERCINTA

Diperbarui sekitar sebulan lalu
DOA SEORANG ISTRI SHOLEHAH BUAT SUAMI TERCINTA

oleh:ღMuslimah Sholehah IIღ

بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

السلام عليكم ورحمة الله و بركات

Ya Allah..
Kau ampunilah dosa ku yang telah kuperbuat
Kau limpahkanlah aku dengan kesabaran yang tiada terbatas
Kau berikanlah aku kekuatan mental
Kau kurniakanlah aku dengan sifat keredhan
Kau peliharalah lidahku dari kata-kata nista
Kau kuatkanlah semangatku menempuhi segala cabaran Mu
Kau berikanlah aku sifat kasih sesama insan
Ya Allah…
Sekiranya suamiku ini adalah pilihan Mu di Arash
Berilah aku kekuatan dan keyakinan untuk terus bersamanya
Sekiranya suamiku ini adalah suami yang akan membimbing tanganku dititianMu
Kurniakanlah aku sifat kasih dan redha atas segala perbuatannya
Sekiranya suami ku ini adalah bidadara untuk ku di Jannah Mu
Limpahkanlah aku dengan sifat tunduk dan tawaduk akan segala perintahnya
Sekiranya suami ku ini adalah yang terbaik untukku di Dunia Mu
Peliharalah tingkah laku serta kata-kataku dari menyakiti perasaannya
Sekiranya suami ku ini jodoh yang dirahmati oleh Mu
Berilah aku kesabaran untuk menghadapi segala kerenah dan ragamnya
Tetapi ya Allah…Sekiranya suami ku ini ditakdirkan bukan untuk diriku seorang
Kau tunjukkanlah aku jalan yang terbaik untuk aku harungi segala dugaanMu
Sekiranya suami ku tergoda dengan keindahan dunia Mu
Limpahkanlah aku kesabaran untuk terus membimbingnya
Sekiranya suamiku tunduk terhadap nafsu yang melalaikan
Kurniakanlah aku kekuatan Mu untuk aku memperbetulkan keadaanya
Sekiranya suamiku menyintai kesesatan
Kau pandulah aku untuk menarik dirinya keluar dari terus terlena
Ya Allah…Kau yang Maha Mengetahui apa yangterbaik untukku
Kau juga yang Maha Mengampuni segala kesilapan dan keterlanjurank
Sekiranya aku tersilap berbuat keputusanBimbinglah aku ke jalan yang Engkau redhai

Sekiranya aku lalai dalam tanggungjawabku sebagai isteri
Kau hukumlah aku didunia tetapi bukan diakhirat Mu
Sekiranya aku engkar dan derhaka

Berikanlah aku petunjuk kearah rahmatMu
Ya Allah…Sesungguhnya aku lemah tanpa petunjukMu
Aku buta tanpa bimbingan MuAku cacat tanpa hidayah Mu
Aku hina tanpa Rahmat Mu

Ya Allah…Kuatkan hati dan semangatku
Tabahkan aku menghadapi segala cubaanMu
Jadikanlah aku isteri yang disenangi suami
Bukakanlah hatiku untuk menghayati agama Mu
Bimbinglah aku menjadi isteri Solehah
Hanya pada Mu,

Ya Allah…
Ku pohon segala harapan
Kerana aku pasrah dengan dugaan Mu
Kerana aku sedar hinanya aku
Kerana aku insan lemah yang kerap keliru
Kerana aku leka dengan keindahan duniaMu
Kerana kurang kesabaran ku menghadapi cabaran Mu
Kerana pendek akal ku mengharungi ujian Mu
Ya Allah Tuhanku…….
Aku hanya ingin menjadi isteri yang dirahmati
Isteri yang dikasihi
Isteri yang solehah
Isteri yang sentiasa dihati
Amin, Ya Rabbi Allamin…….

Wallahua'lam bishshowwab

Semoga bermanfa'a

Abu Nawas dan Lelaki Kikir


Syahdan,disuatu masa hidup seorang laki2 yang punya sifat kikir (pelit).ia mempunyai sebuah rumah yang cukup besar.didalam rumah itu dia tinggal bersama seorang istri dan 3 orang anaknya yang masih kecil2.laki2 ini merasa rumahnya sudah sangat sempit dengan keberadaannya dan keluarganya.namun,untuk memperluas rumahnya,sang lelaki merasa sayang untuk mengeluarkan uang.ia putar otak bagaimana caranya agar ia bisa memperluas rumahnya tanpa mengeluarkan banyak.akhirnya,ia mendatangi abunawas,seorang cerdik dikampungnya.pergilah ia menuju rumah abu nawas.


si lelaki : "salam hai abunawas,semoga engkau selamat sejahtera."

abu nawas : "salam juga untukmu hai orang asing,ada apa gerangan kamu mendatangi kediamanku yang reot ini ?"

si lelaki lalu menceritakan masalah yang ia hadapi.abunawas mendengar dengan seksama.setelah si lelaki selesai bercerita,abunawas tampak tepekur sesaat,tersenyum,lalu ia berkata :

"hai fulan,jika kamu menghendaki kediaman yang lebih luas,belilah sepasang ayam,jantan dan betina,lalu buatkan kandang didalam rumahmu.3 hari lagi kau lapor padaku bagaimana keadaan rumahmu."

si lelaki bingung,apa hubungannya ayam dengan luas rumah,tapi ia tak membantah.sepulang dari rumah abunawas,ia membeli sepasang ayam,lalu membuatkan kandang untuk ayamnya didalam rumah.
3 hari kemudian,ia kembali kekediaman abunawas,dengan wajah berkerut.

abunawas : "bagaimana fulan,sudah bertambah luaskah kediamanmu?"

si lelaki : "boro boro ya abu.apa kamu yakin idemu ini tidak salah?rumahku tambah kacau dengan adanya kedua ekor ayam itu.mereka membuat keributan dan kotorannya berbau tak sedap."

abu nawas : "( sambil tersenyum ) kalau begitu tambahkan sepasang bebek dan buatkan kandang didalam rumahmu.lalu kembali 3 hari lagi."

silelaki terperanjat.kemarin ayam sekarang bebek,memangnya rumahnya peternakan?.atau sicerdik abunawas ini sedang kumat jahilnya?namun seperti pertama kali,ia tak berani membantah,karena ingat reputasi abunawas yang selalu berhasil memecahkan berbagai masalah.pergilah ia ke pasar,dibelinya sepasang bebek,lalu dibuatkannya kandang didalam rumahnya.
setelah 3 hari ia kembali menemuai abunawas.

abu nawas : "bagaimana fulan,kediamanmu sedah mulai terasa luas atau belum ?"

si lelaki : "aduh abu,ampun,jangan kau menegerjai aku.saat ini adalah saat paling parah selama aku tinggal dirumah itu.rumahku sekarang sangat mirip pasar unggas,sempit,padat,dan baunya bukan main."

abunawas : "waah,bagus kalau begitu.tambahkan seekor kambing lagi.buatkan ia kandang didalam rumahmu juga.lalu kembali kesini 3 hari lagi."

si lelaki : "apa kau sudah gila abu ?kemarin ayam,bebek dan sekarang kambing.apa tidak ada cara lain yang lebih normal?"

abunawas : "lakukan saja,jangan membantah."

lelaki itu tertunduk lesu,bagaimanapun juga yang memberi ide adalah abunawas,sicerdik pandai yang tersohor.maka dengan pasrah pergilah ia ke pasar dan membeli seekor kambing,lalu ia membuatkan kandang didalam rumahnya.

3 hari kemudian dia kembali menemui abunawas

abunawas : "bagaimana fulan ? sudah membesarkah kediamanmu ?"

si lelaki : "rumahku sekarang benar2 sudah jadi neraka.istriku mengomel sepanjang hari,anak2 menangis, semua hewan2 berkotek dan mengembik,bau,panas,sumpek,betul2 parah ya abu.tolong aku abu,jangan suruh aku beli sapi dan mengandangkannya dirumahku,aku tak sanggup ya abu."

abu nawas : "baiklah,kalau begitu,pulanglah kamu,lalu juallah kambingmu kepasar,besok kau kembali untuk menceritakan keadaan rumahmu."

si lelaki pulang sambil bertanya2 dalam hatinya,kemarin disuruh beli,sekarang disuruh jual,apa maunya si abunawas.namun,ia tetap menjual kambingnya kepasar.keesokan harinya ia kembali kerumah abunawas.

abu nawas : "bagaimana kondisi rumahmu hari ini ?"

si lelaki :"yah,lumayan lah abu,paling tidak bau dari kambing dan suara embikannya yang berisik sudah tak kudengar lagi."
abu nawas : "kalau begitu juallah bebek2mu hari ini,besok kau kembali kemari"

si lelaki pulang kerumahnya dan menjual bebek2nya kepasar.esok harinya ia kembali kerumah abunawas

abunawas : "jadi,bagaimana kondisi rumahmu hari ini?"

si lelaki : "syukurlah abu,dengan perginya bebek2 itu,rumahku jadi jauh lebih tenang dan tidak terlalu sumpek dan bau lagi.anak2ku juga sudah mulai berhenti menangis."

abunawas.bagus."kini juallah ayam2mu kepasar dan kembali besok "

si lelaki pulang dan menjual ayam2nya kepasar.keesokan harinya ia kembali dengan wajah yang berseri2 kerumah abunawas

abunawas : "kulihat wajahmu cerah hai fulan,bagaimana kondisi rumahmu saat ini?"

si lelaki :"alhamdulillah ya abu,sekarang rasanya rumahku sangat lega karena ayam dan kandangnya sudah tidak ada.kini istriku sudah tidak marah2 lagi,anak2ku juga sudah tidak rewel."

abunawas : "(sambil tersenyum) nah nah,kau lihat kan,sekarang rumahmu sudah menjadi luas padahal kau tidak menambah bangunan apapun atau memperluas tanah banguanmu.sesungguhnya rumahmu itu cukup luas,hanya hatimu sempit sehingga kau tak melihat betapa luasnya rumahmu.mulai sekarang kau harus lebih banyak bersyukur karena masih banyak orang yang rumahnya lebih sempit darimu.sekarang pulanglah kamu,dan atur rumah tanggamu,dan banyak2lah bersyukur atas apa yang dirizkikan tuhan padamu,dan jangan banyak mengeluh."

silelaki pun termenung sadar atas segala kekeliruannya,ia terpana akan kecendikiaan sang tokoh dan mengucap terima kasih pada abunawas...


 

Jangan Pelit, Kikir, atau pun Bakhil

Siapa sih yang suka pada orang pelit, kikir, medit, bin bakhil? Jangankan orang lain, orang pelit sendiri belum tentu suka pada orang pelit lainnya. Bayangkan saat dia lapar dan ada orang lain dengan banyak makanan, tapi tak mau membaginya barang sedikit pun. Jangankan manusia, Allah pun benci pada orang yang pelit.

Bakhil alias Kikir alias Pelit alias Medit adalah satu penyakit hati karena terlalu cinta pada harta sehingga tidak mau bersedekah.

Tapi memang pada umumnya manusia itu memang pelit/kikir:
“Katakanlah: “Kalau seandainya kamu menguasai perbendaharaan-perbendaharaan rahmat Tuhanku, niscaya perbendaharaan itu kamu tahan, karena takut membelanjakannya.” Dan adalah manusia itu sangat kikir.” [Al Israa’ 100]

Oleh karena itu, kita hendaknya mempelajari firman Allah dan sabda Nabi kita agar bisa terhindar dari penyakit kikir.

“Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karuniaNya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” [Ali ‘Imran 180]

Padahal segala harta kita termasuk diri kita adalah milik Allah. Saat kita lahir kita tidak punya apa-apa. Telanjang tanpa busana. Saat mati pun kita tidak membawa apa-apa kecuali beberapa helai kain yang segera membusuk bersama kita.

Sesungguhnya harta yang kita simpan itu bukan harta kita yang sejati. Saat kita mati tidak akan ada gunanya bagi kita. Begitu pula dengan harta yang kita pakai untuk hidup bermegah-megahan seperti beli mobil dan rumah mewah.

“Sesungguhnya manusia itu sangat ingkar, tidak berterima kasih kepada Tuhannya. Dan sesungguhnya manusia itu menyaksikan (sendiri) keingkarannya. Dan sesungguhnya dia sangat bakhil karena cintanya kepada harta” [Al ‘Aadiyaat 6-8]

“Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup serta mendustakan pahala terbaik, maka kelak Kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar. Dan hartanya tidak bermanfaat baginya apabila ia telah binasa” [Al Lail 8-11]

Yang justru jadi harta yang bermanfaat bagi kita di akhirat nanti adalah harta yang kita belanjakan di jalan Allah atau disedekahkan. Harta tersebut akan jadi pahala yang balasannya adalah istana surga yang luasnya seluas langit dan bumi.

“Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan nafkahkanlah sebagian dari hartamu yang Allah telah menjadikan kamu menguasainya. Maka orang-orang yang beriman di antara kamu dan menafkahkan (sebagian) dari hartanya memperoleh pahala yang besar.” [Al Hadiid 7]

“Berlomba-lombalah kamu kepada (mendapatkan) ampunan dari Tuhanmu dan syurga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-rasul-Nya. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah mempunyai karunia yang besar.” [Al Hadiid 21]

Banyak orang kikir enggan bersedekah karena takut berkurang hartanya. Takut miskin. Padahal itu adalah godaan setan:

“Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjadikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengatahui.” [Al Baqarah 268]

Kita memang tidak boleh terlalu boros. Tapi juga tidak boleh terlalu kikir. Jadi harus pertengahan:
“Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian.” [Al Furqaan 67]

“Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan janganlah kamu terlalu mengulurkannya karena itu kamu menjadi tercela dan menyesal.” [Al Israa’ 29]

Allah tidak suka dengan orang-orang yang kikir:

“(yaitu) orang-orang yang kikir dan menyuruh manusia berbuat kikir. Dan barangsiapa yang berpaling (dari perintah-perintah Allah) maka sesungguhnya Allah Dia-lah Yang Maha Kaya lagi Maha Terpuji.” [Al Hadiid 24]

Allah mengancam orang-orang yang kikir dengan neraka:

“Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela, yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitung (kikir). dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengkekalkannya, sekali-kali tidak! Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam Huthamah. Dan tahukah kamu apa Huthamah itu? (yaitu) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan yang (membakar) sampai ke hati.” [Al Humazah 1-7]

“Ingatlah, kamu ini orang-orang yang diajak untuk menafkahkan (hartamu) pada jalan Allah. Maka di antara kamu ada yang kikir, dan siapa yang kikir sesungguhnya dia hanyalah kikir terhadap dirinya sendiri. Dan Allah-lah yang Maha Kaya sedangkan kamulah orang-orang yang berkehendak (kepada-Nya); dan jika kamu berpaling niscaya Dia akan mengganti (kamu) dengan kaum yang lain; dan mereka tidak akan seperti kamu ini.” [Muhammad 38]

Pelit dari bersedekah di jalan Allah baik untuk perjuangan mau pun dakwah syiar Islam merupakan satu ciri dari orang munafik:

“Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan. sebagian dengan sebagian yang lain adalah sama, mereka menyuruh membuat yang munkar dan melarang berbuat yang ma’ruf dan mereka menggenggamkan tangannya. Mereka telah lupa kepada Allah, maka Allah melupakan mereka. Sesungguhnya orang-orang munafik itu adalah orang-orang yang fasik.” [At Taubah 67]

Tips Agar Terhindar dari Sifat Kikir

Allah memberi kita petunjuk agar terhindar dari sifat pelit. Di antaranya adalah mengerjakan shalat, bersedekah, yakin akan hari pembalasan sehingga dia tahu jika kikir dapat siksa neraka sedang jika bersedekah mendapat surga, memelihara kemaluan, dan memelihara amanah:

“Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir.
Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah,
dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir,
kecuali orang-orang yang mengerjakan salat,
yang mereka itu tetap mengerjakan salatnya,
dan orang-orang yang dalam hartanya tersedia bagian tertentu,
bagi orang (miskin) yang meminta dan orang yang tidak mempunyai apa-apa (yang tidak mau meminta),
dan orang-orang yang mempercayai hari pembalasan,
dan orang-orang yang takut terhadap azab Tuhannya.
Karena sesungguhnya azab Tuhan mereka tidak dapat orang merasa aman (dari kedatangannya).
Dan orang-orang yang memelihara kemaluannya,
kecuali terhadap istri-istri mereka atau budak-budak yang mereka miliki maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela.
Barangsiapa mencari yang di balik itu, maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas.
Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya.
Dan orang-orang yang memberikan kesaksiannya.
Dan orang-orang yang memelihara salatnya.
Mereka itu (kekal) di surga lagi dimuliakan.” [Al Ma’aarij 19-35]

Baca selengkapnya di: http://media-islam.or.id/2011/05/30/jangan-pelit-kikir-atau-pun-bakhil/