Halaman

Selasa, 13 Agustus 2013

Ilmu Qadam dan Ilmu Gaib

Di dunia ini, ada orang-orang diberi kelebihan oleh Tuhan hingga punya kemampaun supranatural meskipun dia tidak pernah belajar. Ada pula orang yang diberi kemudahan untuk mempelajari berbagai ilmu sehingga ia bisa punya banyak kemampuan dalam waktu singkat. Ada juga orang yang kesulitan dalam mempelajari ilmu, padahal dia sudah tekun berusaha. Jika Anda termasuk golongan yang terakhir, maka jangan pesimis dulu. Masih banyak jalan untuk membuka pintu keilmuan Anda.

Banyak orang belajar ilmu gaib selama bertahun-tahun, tetapi tidak ada hasil yang memuaskan. Kegagalan itu bisa saja terjadi karena ilmu yang dipelajari sudah tidak asli tata-caranya atau mempelajari ilmu palsu. Banyaknya Ilmu palsu dan ilmu yang tidak asli tradisinya biasanya adalah ulah oknum paranormal yang tidak bertanggung jawab.

Jangan mudah percaya kepada orang yang katanya bisa membuka aura, cakra atau hijab gaib sehingga orang bisa dengan cepat menguasai ilmu gaib dan bisa masuk alam gaib. Sesungguhnya hati Anda hanya bisa terbuka oleh usaha Anda sendiri. Orang lain hanya bisa membantu mengarahkan dan memberi tahu caranya.

Sebab kegagalan lainnya adalah ketidaktahuan akan hakekat ilmu yang dipelajarinya. Orang yang belajar ilmu gaib seharusnya tahu "dari mana sumber kekuatan ilmu gaib dan bagaimana proses atau cara kerja ilmu gaib", atau mungkin dia berguru pada pada paranormal palsu yang ilmunya pastinya palsu.

Oleh karena itu saya menyusun "Pembuka Ilmu Gaib" yang mengupas dua hal pokok yang seharusnya menjadi pengetahuan awal bagi Anda yang ingin belajar ilmu gaib. Pengetahuan ini akan sangat membantu dalam membuka pintu kekuatan gaib di tubuh.

Sumber Kemampuan Supranatural
Aliran hikmah dan kejawen sepakat bahwa sumber kekuatan ilmu gaib adalah khodam. Namun kedua aliran tersebut berbeda pendapat mengenai pengertian khodam. Aliran kejawen beranggapan bahwa khodam atau prewangan adalah jenis makhluk tertentu yang memang diciptakan Tuhan untuk membantu manusia. Menurut faham kejawen, khodam bukanlah jin dan bukanlah malaikat, melainkan makhluk gaib khusus yang berfungsi menimbulkan kekuatan supranatural pada manusia sakti atau benda bertuah.

Tulisan-tulisan yang terkait dengan hal-hal kegaiban, kebatinan dan spiritual tidak dimaksudkan untuk menyimpang dari ajaran agama apapun dan tidak perlu dipertentangkan dengan agama apapun, dan tidak ada maksud untuk meninggikan atau merendahkan agama tertentu, karena agama adalah bersifat pribadi bagi yang percaya dan mengimaninya, tetapi di dalamnya ada pengungkapan fakta dan pesan-pesan moral untuk menambah kebijaksanaan manusia dalam memahami agama dan untuk hidup berkeagamaan yang lebih baik dan menambah kesadaran manusia akan perilaku berbudi pekerti sebagai dasar dari akhlak mulia.

Dalam memahami hal-hal gaib dan mahluk halus, keilmuan gaib, kebatinan dan spiritual, ketuhanan dan keagamaan dan karya-karya luhur bangsa kita dibutuhkan kearifan dan netralitas yang tinggi, karena mengandung nilai kawruh yang sangat tinggi. Jika belum matang dalam beragama maka akan muncul sentimen agama dan keAkuan agama. Tiada maksud lain dari kami kecuali hanya ingin mengungkapkan fakta dan membedah warisan leluhur dengan pendekatan spiritual dan pengungkapan fakta sepanjang pengetahuan yang kami miliki. Pengungkapan fakta-fakta itu dimaksudkan supaya kita mempunyai pengetahuan yang benar tentang isi tulisan ini sesuai dengan tema tulisannya, sebagiannya juga bermanfaat untuk yang sudah mempelajari jenis keilmuan ini untuk bahan memperdalam dan meningkatkan kualitas keilmuannya.

Ilmu Gaib dan Ilmu Khodam adalah suatu jenis ilmu / kemampuan untuk melakukan suatu perbuatan yang tidak sewajarnya, yang melebihi kemampuan manusia biasa, perbuatan-perbuatan yang ajaib, sering juga disebut sebagai Ilmu Supranatural / Metafisika, karena menyangkut hal-hal yang tidak tampak oleh mata manusia biasa dan di luar kewajaran, tetapi sering juga disamakan dengan Ilmu Kebatinan, karena banyak berisi mantra-mantra dan amalan-amalan gaib atau adanya laku prihatin dan puasa seperti dalam ilmu kebatinan.

Ilmu gaib adalah suatu ilmu untuk menciptakan perbuatan gaib yang berasal dari kekuatan sugesti pada amalan-amalan, doa dan mantra. Ilmu-ilmu dalam ilmu gaib dapat sama dengan ilmu tenaga dalam, kebatinan, dan spiritual dalam praktek penggunaannya, tetapi dalam pengamalan ilmu ini tidak diutamakan penggunaan potensi diri, karena sumber kekuatan kegaibannya bisa berasal dari mana saja. Bisa dari diri sendiri, bisa juga dari gaib lain. Kadangkala di dalamnya juga ada mantra-mantra / amalan-amalan gaib, puasa, tirakatan, dsb, seperti dalam ilmu kebatinan, sehingga seringkali ilmu gaib dianggap sama dengan ilmu kebatinan, walaupun sebenarnya berbeda.

Tujuan dalam mempelajari ilmu gaib penekanannya adalah pada hasil yang ingin dicapai, yaitu untuk keberhasilan menguasai dan mempraktekkan ilmu-ilmu gaib tertentu, bukan mengoptimalkan potensi diri atau mengolah kebatinan, juga dalam pembelajarannya tidak diperlukan filosofi-filosofi kebatinan untuk membentuk kerohanian / kebatinan pelakunya.

Menurut sebagian orang, "khodam" adalah jenis makhluk gaib yang diciptakan oleh Allah sebagai penjaga, pelindung, pengawal atau pembantu manusia. Khodam ada di berbagai macam tempat dan sarana, termasuk terdapat dalam huruf arab, ayat suci, asma (nama), ataupun bacaan-bacaan tertentu.

Khodam adalah makhluk yang pasif, artinya ia hanya bereaksi atau bekerja apabila ada kehendak dari manusia. Karena manusia adalah kholifah di bumi, maka manusia berwenang memerintahkan khodam untuk melakukan sesuatu sesuai kebutuhan manusia. Meskipun tidak semua manusia bisa melihat khodam, namun insya Allah setiap manusia bisa memanfaatkan khodam apabila dia tahu rahasianya.

Ilmu Khodam adalah ilmu untuk mendapatkan bantuan dari khodam-khodam tertentu. Perlu Anda ingat, mendapatkan bantuan dari khodam bukan berarti Anda menyekutukan Allah. Karena sebetulnya khodam hanyalah makhluk yang memang diciptakan Allah untuk tunduk dan membantu manusia, seperti kuda yang bisa ditunggani dan diarahkan sesuai keinginan manusia. Bedanya, khodam adalah makhluk ghaib yang tidak terlihat dan khodam hanya tunduk kepada orang-orang yang berhati baik.

Khodam adalah merupakan manifestasi energi pintar yang terlahir dari sebuah doa, mantra dan tatalaku ritual spiritual tertentu yang mengandung tingkatan konsentrasi yang tinggi kepada sang pencipta alam dibarengi doa doa atau cita – cita agar terkabulnya suatu maksud dan tujuan.

khodam adalah bahasa arab yang memiliki arti yaitu pembantu. ( khodam = pembantu wanita. khadam = pembantu pria ).

Kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh orang yang melakukan olah batin seperti puasa, bertapa, semedi, membaca mantra atau wirid amalan tertentu sebetulnya adalah dari Khodam. Disadari ataupun tidak, setiap olah batin yang dilakukan manusia selalu menimbulkan energi-energi yang memiliki kesadaran/kecerdasan sendiri. Inilah peran dari khodam. Mereka diciptakan Tuhan sebagai perantara yang membawa kekuatan supranatural bagi orang-orang yang dikehendaki.Sebagian orang beranggapan bahwa memiliki khodam (atau ilmu spiritual yang ada khodamnya) adalah sebuah kesyirikan atau dosa besar. Bagi kami, pendapat ini adalah pendapat yang “membabi buta” karena pengertian khodam sangat luas. Sedangkan khodam sendiri terdiri dari berbagai jenis yang tidak mampu disamakan. Berikut ini pembahasan panjang mengenai khodam. Selamat membaca….

Istilah “khodam” berasal dari bahasa arab yang berarti pembantu, penjaga atau pengawal yang selalu mengikuti. Dalam bahasa arab pembantu rumah tangga, sopir, tukang kebun dan satpam juga mampu disebut sebagai khodam. Namun dalam konteks ilmu spiritual, istilah “khodam” digunakan khusus untuk menyebut makhluk gaib yang mengikuti pemilik ilmu spiritual atau yang mendiami suatu benda pusaka. Dalam konsep spiritual jawa, khodam disebut sebagai “prewangan” yang artinya adalah orang yang membantu.

Khodam dalam konsep mistik islam dan jawa diyakini sebagai “jiwa” suatu ilmu. Khodam memberi energi pada pemilik ilmu sehingga mampu melakukan hal-hal diluar kewajaran. Tentu saja ada khodam yang minta imbalan ada pula yang “gratis” karena khodam ini datang karena kehendak Allah, bukan “dipaksakan” oleh manusia. Yang dimaksud “dipaksakan” adalah khodam ini datang karena seseorang melakukan ritual pemanggilan yang ditujukan untuk meminta tolong kepada khodam dari golongan jin.

Mengenai siapakah sebernarnya khodam, para spiritualist berpendapat berbeda-beda. Kelompok pertama mengatakan khodam adalah jenis makhluk tertentu yang khusus diciptakan Tuhan sebagai “pembawa” kekuatan bagi para pemilik ilmu dan benda pusaka. Kelompok ini tidak punya dalil yang kuat untuk mendukung pendapatnya, jadi pendapat ini boleh kita abaikan.

Kelompok kedua berpendapat bahwa khodam hanyalah sebutan atau julukan bagi Jin, Qorin dan Malaikat yang membantu manusia. Seperti istilah “setan” yang sebetulnya bukanlah jenis mahluk, melainkan hanya julukan bagi jin atau manusia yang suka berbuat kejahatan. Dalam kitab Al-Quran pun diterangkan bahwa Tuhan hanya menciptakan hambanya yang berakal dalam tiga bentuk saja, yaitu: Malaikat, Manusia dan Jin. Ustadz Firman sendiri lebih meyakini pendapat kedua ini.

Mengapa Khodam membantu manusia?
Karena khodam terdiri dari tiga jenis makhluk yaitu Jin, Qorin dan Malaikat, maka alasan mereka bersedia membantu manusia juga berbeda-beda. OK. agar Anda lebih paham, kami jelaskan satu per satu dibawah ini:

Pelu Anda ketahui bahwa kehidupan sosial jin sama seperti manusia. Mereka terdiri dari bermacam-macam ras dan kelompok yang sangat kompleks. Setiap jin punya sifat dan kebutuhan yang berbeda-beda seperti pada manusia. Begitu pula dalam dalam membantu manusia, mereka punya alasan yang berbeda-beda. Namun secara garis besar, ada 5 alasan mengapa jin mau membantu manusia.

#Ingin menyesatkan manusia. Kelompok jin ini adalah tentara ilbis yang ditugaskan untuk membantu para tukang sihir dan penganut ilmu hitam. Orang yang ingin memiliki khodam jenis ini harus melakukan perbuatan atau ritual yang melanggar aturan Tuhan. Misalnya untuk medapatkan ilmu sihir mereka harus menyediakan sesaji, makan darah, membunuh, melakukan dosa besar dan sebagainya. Jin jenis ini sangat senang jika manusia yang didampinginya jauh dari agama.

Bukan hanya penganut ilmu hitam saja yang dibantu oleh jin tentara iblis ini. Para penganut thariqoh (orang yang menapaki jalan spiritual menuju Tuhan) dan orang soleh yang kurang waspada pun disesatkan oleh jin golongan ini. Awalnya jin mengaku sebagai guru spiritual yang sudah meninggal atau malaikat yang akan membimbingnya dan membantu segala usahanya. Seketika seorang ahli thariqoh pun memiliki banyak “kesaktian”. Namun perlahan-lahan jin cerdas ini memperdaya ahli thariqoh hingga dia melanggar aturan agama.

#Ingin mendapat keuntungan dari manusia. Khodam Jin jenis ini selalu meminta imbalan dalam bentuk sesaji, persembahan, korban, bahkan ada yang mengadakan perjanjian, jika sudah sampai waktu yang ditentukan pemilik ilmu bersedia menjadi budak/pengikut di alam jin. Orang yang menjadi budak jin, meniggalkan jasadnya, kemudian jiwanya dibawa ke alam jin. Sehingga dia tampak mati bagi orang awam, padahal dia sebetulnya belum mati. Nanti ketika sudah sampai batas usianya, malaikat maut baru menjemputnya untuk dihadapkan kepada Tuhan. Oleh karena itu jangan pernah berniat untuk mendapatkan pesugihan atau “harta gaib” yang datang tiba-tiba dengan bantuan jin.

Keadaan ini sesuai dengan Al-Quran surah Al-Jin ayat 6, yang terjemahnya: Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan.

#Karena mencintai manusia. Kadang kami menemui ada jin yang mengikuti manusia dengan alasan cinta. Cinta yang kami maksud adalah seperti cinta pria kepada wanita. Umumnya jin yang seperti ini selalu berusaha membantu manusia yang dicintainya, sekaligus mengganggu. Bentuk bantuannya mampu berupa kemampuan mengobati, perlindungan dari kejahatan, kemampuan mengetahui rahasia orang dan sebagainya. Sedangkan gangguannya biasanya berupa: merasa diikuti seseorang, sulit mencintai, hubungan cinta selalu gagal, kesurupan/kerasukan dan sering mimpi bersetubuh. Bahkan kadang ada jin yang datang dalam wujud manusia untuk menyetubuhi manusia dalam keadaan sadar.

#Persahabatan. Bagi sebagian orang yang memiliki ilmu spiritual tertentu, bersahabat dengan jin bukanlah hal mustahil. Idealnya hubungan persahabatan adalah saling membantu dan berbagi. Namun kenyataannya hubungan persahabatan dengan jin mampu menguntungkan atau merugikan Anda, bahkan kadang juga menyesatkan Anda. hal ini sama jika kita bersahabat dengan sesama manusia. Jika sahabat kita adalah orang baik, maka kita pun terbawa menjadi baik. Tapi jika kita berteman dengan penjahat, maka kita pun mampu dirugikan atau malah bergabung menjadi penjahat. Semua itu tergantung sifat dan kepribadian Anda. Hubungan persahabatan inilah yang menjadi dasar

Budaya Ilmu Gaib dan Ilmu Khodam
Dunia keilmuan gaib terbagi dalam 2 penggolongan besar, yaitu keilmuan yang berlatar belakang pengolahan potensi diri (kebatinan / spiritual, tenaga dalam, kekuatan pikiran seperti hipnotis, dsb) dan yang murni bersifat ilmu gaib dan ilmu khodam. Keilmuan gaib (perbuatan-perbuatan ajaib) bisa dilakukan oleh siapa saja, bukan hanya praktisi ilmu gaib dan yang memiliki khodam ilmu mahluk halus, tetapi juga para praktisi tenaga dalam, kebatinan dan spiritual (dalam hal ini kekuatan gaibnya berasal dari tenaga dalam dan sukma mereka sendiri).

Ilmu gaib dan ilmu khodam sudah banyak digunakan di berbagai belahan dunia, bukan hanya di Indonesia, tapi juga di tanah Arab, Afrika, Eropa, Asia dan Amerika (Indian) dalam berbagai bentuk keilmuan gaib / perdukunan sesuai pemahaman masyarakatnya masing-masing.
Pada jaman dulu, di tanah Arab, Afrika dan Eropa, ilmu gaib dan ilmu khodam sering disebut sebagai ilmu sihir, tenung dan nujum. Ilmu-ilmu dalam ilmu gaib dan ilmu khodam dalam prakteknya memang terbagi dalam 3 kelompok besar keilmuan tersebut. Sedangkan di tempat-tempat lain, ilmu gaib dan ilmu khodam dikonotasikan sebagai ilmu-ilmu perdukunan.

Ilmu Sihir adalah keilmuan gaib yang terkait dengan kegaiban dan perbuatan-perbuatan gaib. Pengertian ilmu sihir bersifat luas dan sebagiannya juga merupakan ilmu tenung dan nujum. Dalam prakteknya ilmu ini biasa digunakan untuk menciptakan kekuatan tubuh dan kesaktian gaib, menggerakkan benda-benda dengan tanpa disentuh, menghipnotis / menguasai pikiran dan tubuh seseorang untuk maksud tertentu, mengelabui penglihatan / pikiran seseorang (ilusi, halusinasi dan halimunan), dan perbuatan-perbuatan ajaib seperti sulap. Ilmu sihir ini sering disebut sebagai ilmu magic, karena berhubungan dengan perbuatan-perbuatan gaib / ajaib di mata umum.

Di dunia Arab dulu, konotasi ilmu sihir adalah untuk tujuan yang tidak baik, sehingga sering disebut ilmu black magic (ilmu sihir jahat), sedangkan di Eropa, selain ada yang digunakan untuk tujuan yang tidak baik (black magic), ada juga ilmu sihir yang digunakan untuk tujuan kebaikan, misalnya untuk menyembuhkan orang sakit, menangkal serangan gaib atau untuk mengusir gangguan roh-roh jahat, sehingga disebut ilmu white magic (ilmu sihir yang baik).

Di Eropa, walaupun ada, tetapi ilmu sihir tidak selalu digunakan terhadap orang lain untuk tujuan negatif. Dalam beberapa hal ilmu sihir juga digunakan sebagai kemampuan ketrampilan untuk pertunjukkan seperti sulap, sehingga ilmu itu disebut ilmu magic (sulap) dan pelakunya disebut magician (pesulap).
Di Eropa, seiring dengan perkembangan peradaban dan agama, banyak pelaku ilmu sihir yang dikucilkan atau dihakimi massa (dibunuh), karena dituduh sebagai orang yang melakukan perbuatan-perbuatan jahat (tenung) terhadap orang lain.

Ilmu Tenung adalah ilmu gaib yang digunakan untuk tujuan negatif, yaitu untuk menguasai pikiran / kesadaran orang lain atau untuk menyakiti / membunuh orang lain dengan cara gaib. Pada masa sekarang ilmu tenung ini sering disebut sebagai ilmu guna-guna, pelet, teluh dan santet. Ilmu tenung ini disebut sebagai ilmu black magic (ilmu sihir jahat).

Dalam ilmu sihir dan ilmu tenung ada kesamaan dalam perbuatan yang dilakukan terhadap seseorang, seperti membuat seseorang tersihir / berhalusinasi, berilusi, terhipnotis / digendam, lupa diri, lupa ingatan, dipelet, dsb. Pada ilmu sihir perbuatan-perbuatan itu dilakukan secara langsung berhadapan dengan si manusia, sedangkan pada ilmu tenung perbuatan-perbuatan itu dilakukan di belakangnya (dilakukan jarak jauh).
Ilmu Nujum adalah ilmu gaib yang digunakan untuk peramalan-peramalan atau untuk terawangan gaib. Dalam prakteknya ilmu ini biasa digunakan untuk meramal masa depan atau meramal kehidupan seseorang, dilakukan dengan cara penglihatan gaib atau dengan menggunakan alat-alat bantu seperti bola kristal, pendulum, kartu bergambar, papan ramalan atau alat-alat seperti dalam permainan jaelangkung. Ilmu itu juga biasa digunakan untuk terawangan, untuk melihat suatu lokasi di tempat yang jauh atau untuk melihat atau mencari keberadaan seseorang di tempat lain.

Sebelum lahirnya agama Islam, di tanah Arab keilmuan gaib sangat membudaya. Selain kondisi moralitas kehidupan manusia jaman itu yang mayoritas rendah sekali (seperti kondisi moralitas masyarakat kota Sodom dan Gomora yang dibinasakan Allah), ilmu sihir atau ilmu gaib juga biasa digunakan di masyarakat untuk tujuan yang tidak baik, semua orang memuja dewa-dewanya sendiri, dan masing-masing bangsa menciptakan sendiri dewa-dewa yang lebih "hebat" daripada dewa-dewa bangsa lain, sehingga kondisi moralitas manusia pada masa itu benar-benar disebut jaman kegelapan.

Keilmuan gaib juga digunakan dalam ketentaraan, salah satunya digunakan untuk membentuk pasukan khusus yang patuh luar biasa kepada tuannya (karena dihipnotis / digendam), tubuhnya kuat dan tidak merasakan sakit ketika dikenai senjata lawan. Ketika kerajaan-kerajaan di Arab menyerang kerajaan lain, ilmu gaib / sihir juga digunakan untuk melumpuhkan kekuatan atau psikologis tentara lawan, sehingga bila satu kerajaan Arab berperang melawan kerajaan Arab yang lain, maka yang terjadi bukan hanya perang ketentaraan, tapi juga perang ilmu gaib.

Ilmu gaib dan khodam dari tanah Arab terkenal sekali sampai ke Eropa dan Afrika, biasa disebut sebagai ilmu sihir, tenung dan nujum. Dan terkenal juga pada masa itu bahwa ilmu gaib Arab hanya bisa dikalahkan oleh kekuatan Tuhan, seperti dalam kisah Nabi Musa yang berhadapan dengan ahli-ahli sihir Firaun Mesir. Pada masa itu tanah Israel sangat terkenal, selain karena daerahnya adalah yang paling subur dibandingkan tanah Arab lain, sehingga menjadi rebutan bangsa-bangsa, batas-batas wilayahnya juga tidak bisa ditembus oleh ilmu sihir Arab. Pada masa itu sangat terkenal bahwa Allah sebagai "Dewa"- nya bangsa Israel adalah kekuatan yang tidak terlawan oleh kekuatan dewa-dewa bangsa manapun, dan terkenal juga bahwa selama bangsa Israel patuh kepada Tuhan dan Nabi-Nabi mereka, kekuatan Allah melindungi bangsa Israel, sehingga tidak ada satu pun kerajaan besar Arab pada masa itu yang dapat menaklukan kerajaan kecil Israel.

Tuhan-nya Israel dipuja oleh banyak bangsa, bukan hanya oleh penganut agama Israel, Nasrani, dan Islam, tetapi juga oleh bangsa-bangsa di Afrika dan Eropa (Yunani / Romawi), yang juga menyediakan kuil khusus untuk menyembahNya dengan menyebutNya sebagai "Dewa yang tidak kami kenal namaNya". Bangsa Israel sebenarnya adalah juga bangsa Arab, karena Nabi Abraham sebagai nenek moyang mereka adalah juga orang Arab. Tetapi setelah Nabi Abraham diperintahkan Allah keluar dari lingkungan keluarga mereka untuk tinggal di tanah Israel sebagai tanah yang dijanjikan Allah untuknya dan untuk keturunannya, keturunan Nabi Abraham membentuk sebuah bangsa baru yang terpisah dari bangsa Arab lain.

Keilmuan gaib dari India dan Hindu hampir sama, tetapi yang dari India lebih luas ragamnya karena berlatar belakang budaya keilmuan yang tidak semuanya berlatar belakang agama Hindu, tapi juga berlatar belakang sama, yaitu kepercayaan kepada dewa-dewa dan mahluk halus lainnya. Tetapi disana kebanyakan ilmu gaib dan khodam bersifat kombinasi dengan tenaga dalam (prana / kundalini), dan kebatinan / spiritual, sehingga kadar kekuatannya jauh lebih tinggi dibandingkan keilmuan dari daerah lain. Mereka juga mengenal gaib-gaib tingkat tinggi, sehingga bisa mempunyai khodam ilmu kelas atas, juga jimat dan pusaka berkesaktian tinggi.

Di negara India dan sekitarnya, yang hingga saat ini masih tetap merupakan wilayah dengan budaya kebatinan dan spiritual nomor 1 tertinggi di dunia, ada banyak ajaran tentang ilmu gaib dan ilmu khodam (penyatuan manusia dengan roh lain sebagai sumber kesaktian). Penyatuan yang paling tinggi antara manusia dengan roh lain adalah berupa penitisan Dewa ke dalam diri seseorang, seperti penitisan Dewa Wisnu ke dalam diri Prabu Kresna (Dewa Wisnu juga pernah menitis ke dalam diri Prabu Airlangga, raja kerajaan Kediri, dan Prabu Siliwangi, raja kerajaan Pajajaran). Penitisan ini menghasilkan kesaktian dan kewaskitaan yang luar biasa, bahkan sejak si manusia tersebut masih kecil dan belum belajar ilmu kesaktian. Penitisan ini tidak termasuk sebagai ilmu khodam, tetapi dasar kekuatan ilmunya sama, yaitu roh gaib lain. Manusia yang bersangkutan disebut 'Manusia Titisan Dewa'.

Yang berlatar belakang agama Budha kebanyakan bersifat kombinasi tenaga dalam, kebatinan dan spiritual, yang diolah dengan tata cara meditasi seperti yang diajarkan dalam agama Budha. Dalam meditasi mereka, mantra-mantra dibacakan / diwirid dengan bunyi intonasi khusus yang bisa membuka dan mengaktifkan cakra-cakra tubuh. Nada-nada intonasi tersebut juga dapat digunakan untuk menyerang mahluk halus dan menembus pagaran gaib lawan. Keilmuan gaib mereka biasanya tidak ditujukan untuk menyerang atau menyakiti, karena didasarkan pada ajaran cinta kasih Budha, tetapi bersifat menangkal, menenggelamkan / menghapuskan keampuhan ilmu gaib lawan.

Ilmu gaib dan khodam di tanah Jawa (termasuk Sunda) awalnya banyak berdasarkan pada kekuatan kebatinan dan spiritual asli masyarakat setempat, tetapi dalam perkembangannya juga banyak mengadaptasi keilmuan yang berlatar belakang agama Hindu dan Budha sebagai agama masyarakat pada masa itu. Setelah berkembangnya agama Islam di tanah Jawa, muncul banyak keilmuan gaib yang mantranya berbahasa Arab, dan keilmuan asli setempat banyak yang dibelokkan menjadi bernuansa agama Islam (disebut keilmuan Sunda Islam dan Islam kejawen) yang malah menjadikan kekuatan gaibnya menurun karena sugestinya dirubah, menjadi tidak asli lagi seperti saat pertama ilmu itu diciptakan.

Keilmuan gaib Arab bersifat murni sebagai ilmu gaib dan ilmu khodam dan variasi ilmunya banyak sekali, tetapi kekuatannya tidak setinggi keilmuan gaib yang asli Jawa atau Sunda atau yang dari India, Hindu atau Budha, karena tidak dilandasi kekuatan kebatinan / spiritual yang tinggi, hanya mengandalkan kekuatan sugesti mantra / amalan gaib. Di Eropa dan Afrika juga banyak digunakan ilmu gaib, tetapi kadar kekuatannya masih di bawah ilmu sihir Arab dan variasi ilmunya tidak sebanyak ilmu sihir Arab.
Kekuatan ilmu gaib yang murni bersifat ilmu gaib, secara rata-rata sama, tetapi pada prakteknya kekuatannya tergantung pada kekuatan sugesti dan kekuatan khodam masing-masing penggunanya. Banyaknya variasi / koleksi ilmu seringkali menjadi ukuran kehebatan keilmuan seseorang dibandingkan orang lain. Kekuatan ilmu gaib yang murni bersifat ilmu gaib (mengandalkan kekuatan sugesti dan khodam) biasanya secara umum kekuatan ilmunya jauh lebih rendah dibandingkan kekuatan ilmu yang didasari kekuatan kebatinan / spiritual, apalagi bila orang itu juga berkhodam.

Di Indonesia, terutama di Jawa, sehubungan dengan penyebaran agama Islam, istilah ilmu sihir, tenung dan nujum sudah disingkirkan dan dianggap sesat, dan digantikan dengan ilmu gaib dan ilmu khodam bernuansa Islam yang dianggap halal (tetapi istilah ilmu gaib dan ilmu khodam pun seringkali ditutup-tutupi karena ada yang menganggap haram, sehingga istilahnya disamarkan dan disamakan dengan ilmu kebatinan rohani / karomah). Penggunaan mahluk halus sebagai khodam ilmu pun dibagi dalam 2 pengertian, yaitu mahluk halus umum (disebut jin kafir) yang dianggap haram penggunaannya dan mahluk halus yang sudah di-Islamkan (jin Islam) yang sering dianggap halal.

Dalam hubungannya dengan budaya Islam di Jawa, aliran keilmuan gaib terbagi dalam 3 aliran besar, yaitu Aliran Kejawen, Aliran Hikmah dan Aliran Islam Kejawen.

Keilmuan gaib dalam Aliran Kejawen masih menggunakan amalan-amalan yang asli berbahasa Jawa, sebagiannya merupakan ilmu-ilmu tua yang masih asli dan diturunkan secara turun-temurun menjadi ilmu keluarga. Namun kadar kekuatannya sudah tidak lagi sekuat ilmu aslinya karena dalam menekuninya tidak lagi berdasarkan kebatinan jawa dan sudah tidak lagi dilakukan cara-cara berat yang sama dengan aslinya dulu, misalnya laku puasanya tidak lagi puasa ngebleng, tetapi hanya puasa biasa saja dari subuh sampai mahgrib atau hanya puasa berpantang makanan tertentu saja.

Keilmuan gaib dalam Aliran Hikmah banyak berkembang di kalangan pesantren dan perguruan-perguruan silat berlatar belakang agama Islam dengan ciri khas doa / amalan ilmu berbahasa Arab (kebanyakan diambil dari ayat-ayat Al-Quran). Keilmuan ini didasarkan pada penghayatan ketuhanan dalam agama Islam.
Keilmuan gaib aliran Islam Kejawen adalah ilmu gaib kejawen yang dilakukan oleh penganut agama Islam, yang dalam prakteknya ilmu gaib kejawen itu sudah ditambahkan dengan basmalah dan kalimat syahadat (supaya terkesan bernuansa agama Islam dan tidak dibilang sesat), yang seringkali menyebabkan kekuatan gaibnya menurun menjadi tinggal sepertiganya saja (karena sugestinya dirubah). Misalnya amalan gaib kejawen yang awalan pembukanya aslinya berbunyi Hong ........ , kemudian diganti dengan Bismillah ........... , atau yang aslinya menyebut Kakang Kawah Adi Ari-ari ........ , kemudian diganti dengan kalimat syahadat.
Dalam hubungannya dengan budaya Islam, terutama di Jawa, ilmu-ilmu gaib, ilmu gaib kejawen dan ilmu-ilmu kebatinan seringkali dikatakan sesat / musryk / syirik, dan dikonotasikan sebagai ilmu-ilmu perdukunan atau disamakan dengan budaya animisme / dinamisme. Di sisi lain, semua keilmuan gaib yang dilakukan oleh tokoh-tokoh agama Islam dianggap sebagai karomah, dan ilmu-ilmu gaib yang menggunakan amalan-amalan bernuansa agama Islam sering disebut sebagai "Ilmu Allah" (namun ada pihak-pihak yang mengkritisi istilah tersebut, apakah ilmu itu diajarkan oleh Allah ?, apakah Allah menggunakan ilmu gaib untuk menciptakan kegaiban ? ).

Ilmu gaib dan berkhodam dalam aliran kejawen dan aliran Islam kejawen, cara mendapatkannya dan dalam penggunaannya banyak yang masih mengikuti budaya lama, yaitu masih harus dilakukan dengan cara berpuasa, menyepi, tirakat, sesaji kembang, tumpengan, dsb. Ilmu gaib dan berkhodam dalam aliran Islam lebih praktis, seringkali hanya perlu puasa ringan dan mewirid amalan gaibnya saja (walaupun harus berjam-jam melakukannya), ada juga yang hanya perlu membaca syahadat saja untuk mendapatkannya dan menggunakan sesaji minyak arab dalam penggunaannya.

Di Arab Saudi, negara kiblat agama Islam, keberadaan ilmu-ilmu gaib sudah tidak kelihatan lagi sehubungan dengan adanya larangan penggunaannya dalam agama mereka, tetapi di negara-negara Arab lain ilmu-ilmu tersebut masih berkembang dan masih banyak digunakan. Justru ilmu-ilmu itulah yang sering dijadikan alat untuk menarik pengikut, sehingga kemudian berkembang suatu pandangan (sampai sekarang), bahwa seorang tokoh agama akan terkenal atau dianggap istimewa (memiliki karomah) jika orang itu menguasai keilmuan gaib atau kesaktian gaib. Jika tidak, maka orang itu akan dianggap biasa saja, tidak ada keistimewaannya.

Karakteristik Ilmu Gaib dan Ilmu Khodam

Ilmu Kanuragan dan Tenaga Dalam, Ilmu Kebatinan, Ilmu Spiritual, Ilmu Gaib dan Ilmu Khodam adalah sesuatu yang berdiri sendiri-sendiri dan memiliki kekuatannya sendiri-sendiri, tetapi bisa juga merupakan satu rangkaian kesatuan ilmu. Ilmu Gaib dan Ilmu Khodam sifatnya luas, bukan saja bisa bersifat kebatinan dan spiritual, atau tenaga dalam, tetapi juga bisa melingkupi semua aspek dalam kehidupan manusia. Pada praktek yang umum, ilmu tenaga dalam, ilmu kebatinan dan ilmu spiritual seringkali tidak dapat dipisahkan dari ilmu gaib dan ilmu khodam, justru banyak yang melengkapinya dengan ilmu gaib dan ilmu khodam karena akan menghasilkan kekuatan yang lebih besar daripada sebelumnya yang sendiri-sendiri.

Ada juga perguruan tenaga dalam yang mengolah pernafasan yang dikombinasikan dengan amalan-amalan ilmu gaib kesaktian. Biasanya dalam prakteknya hasilnya lebih kuat dibandingkan pelatihan tenaga dalam yang tidak menggunakan amalan gaib, tetapi seringkali kekuatan asli tenaga dalam orang yang bersangkutan tidak seberapa, yang lebih kuat adalah sugesti amalan gaibnya (bahkan sebenarnya dengan hanya mengandalkan sugesti ilmu gaib dan ilmu khodam saja mereka sudah bisa melakukan perbuatan-perbuatan yang sama dengan perbuatan tenaga dalam, tidak perlu melatih tenaga dalam lagi).

Ada pembedaan antara ilmu sejati dengan ilmu yang menggunakan jasa mahluk gaib (khodam jin, dsb) dalam penggunaannya. Ilmu Tenaga Dalam, Kebatinan dan Spiritual, sejatinya menggunakan potensi kekuatan dari diri sendiri, yaitu kekuatan tenaga dalam, kekuatan batin dan kekuatan spiritual manusia sendiri. Sedangkan ilmu khodam menggunakan bantuan kekuatan dari mahluk gaib lain (khodam ilmu atau prewangan). Ilmu yang menggunakan kekuatan dari diri sendiri adalah yang disebut ilmu sejati, sedangkan yang menggunakan bantuan kekuatan lain disebut ilmu pinjaman, karena kekuatan ilmunya meminjam kekuatan gaib lain.
Sebenarnya, ilmu gaib dan ilmu khodam adalah juga bagian dari ilmu kebatinan. Dalam mengamalkan ilmu-ilmu tersebut juga digunakan kekuatan batin untuk mengsugesti amalan-amalan gaib dan mengsugesti kegaiban khodamnya. Tetapi biasanya tujuan orang-orang yang menekuni ilmu gaib dan ilmu khodam adalah murni untuk keberhasilan menguasai dan mempraktekkan keilmuan tersebut, bukan menjadi bagian dari olah kebatinan atau spiritual.

Tujuan utama orang-orang yang menekuni kebatinan adalah murni untuk penghayatan kebatinan, bukan untuk tujuan keilmuan gaib, tetapi kegaiban sukma mereka sebagai efek dari penghayatan kebatinan itu juga bisa digunakan untuk tujuan keilmuan gaib. Di antara mereka juga ada yang berkecimpung di bidang keilmuan kesaktian. Mereka juga menekuni olah kanuragan, tenaga dalam, dsb, dan setelah kegaiban sukma mereka disatukan dalam keilmuan kesaktian mereka, menyebabkan kekuatan keilmuan mereka menjadi tinggi. Kekuatan keilmuan gaib pada orang-orang tersebut terutama adalah berasal dari kegaiban sukma mereka, ditambah olah kanuragan, tenaga dalam, dan kekuatan sugesti keilmuan gaib dan khodam.

Sedangkan tujuan orang-orang yang menekuni ilmu gaib dan ilmu khodam biasanya adalah murni untuk keberhasilan menguasai / mempraktekkan keilmuannya tersebut, bukan dalam rangka penghayatan kebatinan dan spiritual. Sekalipun dalam pembelajarannya berlatar belakang kerohanian atau pun agama, tetapi kekuatan keilmuan gaib mereka terutama hanya dari kekuatan sugesti mereka pada amalan-amalan gaib dan kekuatan mereka mengsugesti kegaiban khodamnya.

Walaupun para praktisi ilmu gaib dan ilmu khodam seringkali menyebut ilmu mereka sebagai ilmu batin atau ilmu kebatinan, tetapi karena adanya perbedaan-perbedaan dasar di atas, maka dalam tulisan ini dilakukan pembedaan antara keilmuan yang berdasarkan kebatinan dan spiritual dengan yang murni bersifat ilmu gaib dan ilmu khodam. Sekalipun dilakukan pembedaan, perbedaan ilmu gaib dan ilmu khodam dengan ilmu kebatinan sangat tipis, karena semuanya berhubungan dengan kegaiban, dan di dalamnya juga ada mantra-mantra atau amalan-amalan gaib, puasa dan tirakat, sehingga pengertian dan istilah kebatinan, spiritual, ilmu gaib dan ilmu khodam seringkali dianggap sama, walaupun sifat dasar keilmuannya berbeda.

Tetapi ada satu hal pokok yang menyebabkan keilmuan kebatinan berbeda dengan yang murni berupa ilmu gaib dan ilmu khodam, yaitu :
Pada orang-orang yang menekuni kebatinan, sugesti kebatinan mereka lebih ditujukan "ke dalam" (ke dalam batin sendiri), berupa penghayatan kebatinan yang juga menyentuh relung batin yang paling dalam, jiwanya, sukmanya, sehingga proses laku mereka "membangunkan" inner power, yaitu kekuatan dari batin, jiwa, sukma. Dan kekuatan kegaiban sukma mereka jelas berbeda dibandingkan orang-orang lain yang tidak menekuni kebatinan.

Sedangkan orang-orang yang menekuni ilmu gaib dan ilmu khodam, sugesti kebatinan mereka lebih banyak ditujukan "ke luar", yaitu difokuskan untuk keberhasilan mempraktekkan / mengsugesti amalan-amalan ilmu gaib dan mengsugesti kegaiban khodam mereka, sehingga tidak membangun apa yang ada "di dalam", yaitu kekuatan dari batin, jiwa, sukma. Walaupun proses laku mereka itu juga menambah kekuatan sukma mereka, tetapi tidak banyak.

Karena adanya perbedaan pokok di atas itulah, maka sekalipun para praktisi ilmu gaib dan ilmu khodam seringkali menyebut keilmuan mereka sebagai ilmu batin / kebatinan, tetapi fakta-fakta di bawah ini akan membuktikan apakah keilmuan mereka benar merupakan ilmu batin / kebatinan.

Jika tidak mempunyai amalan ilmunya, atau tidak membacakan amalan ilmunya, atau lupa dengan amalan ilmunya, orang-orang yang menekuni penghayatan kebatinan tetap dapat melakukan keilmuan gaib dengan mengandalkan kemampuan mengsugesti kegaiban batin / sukma mereka (kekuatan niat dan kehendak). Sedangkan para praktisi ilmu gaib, kekuatan ilmunya ada pada kekuatan sugesti amalan ilmu dan mantra, sehingga tanpa amalan ilmu atau lupa dengan amalan ilmunya seringkali mereka tidak mampu berbuat apa-apa (apa yang harus disugestikan kalau tidak punya atau lupa pada bunyi mantranya). Namun praktisi ilmu khodam (dan yang mempunyai khodam pendamping), tanpa amalan ilmu atau lupa pada mantranya, kemampuan gaibnya tergantung pada khodamnya itu apakah akan tetap berinisiatif bertindak walaupun tidak dibacakan amalan ilmunya. Jika khodamnya itu tidak berbuat apa-apa, maka mereka juga tidak mampu berbuat apa-apa.

Ilmu-ilmu dalam ilmu kebatinan dapat sama dengan ilmu-ilmu dalam ilmu gaib dan ilmu khodam. Bedanya adalah pada sumber kekuatan ilmunya. Kegaiban yang dihasilkan dalam ilmu kebatinan berasal dari kegaiban sukmanya, ditambah dengan amalan-amalan, doa dan mantra sebagai sugesti yang menghasilkan kegaiban ilmu-ilmu kebatinan. Seandainya pun mereka memiliki khodam pendamping atau khodam ilmu, keberadaannya hanya sebagai penambah kekuatan ilmunya, kegaiban yang utama tetap berasal dari kekuatan kebatinannya. Sedangkan kegaiban dari ilmu gaib dan ilmu khodam berasal dari kekuatan sugesti pada amalan-amalan, doa dan mantra, atau kekuatan kegaiban khodam ilmu saja, bukan dari kekuatan kebatinannya dan tidak didasarkan pada olah batin / sukma. Jenis laku prihatin, puasa dan tirakatnya pun berbeda antara yang dilakukan oleh orang-orang yang menekuni olah kebatinan dengan yang dilakukan oleh orang-orang yang menekuni olah ilmu gaib dan ilmu khodam.


Dalam mengamalkan suatu amalan gaib, minimal ada 2 macam pendekatan sugesti dalam melakukannya :

Yang pertama adalah sugesti ilmu gaib dan ilmu khodam.
Dengan model pendekatan ini sugesti ditekankan pada bentuk dan bunyi amalan gaibnya, sehingga kalau amalan gaibnya salah, atau membacanya salah bunyinya, seringkali kegaibannya tidak bekerja, atau sekalipun bekerja, biasanya tidak besar kegaibannya.

Yang kedua adalah sugesti kebatinan.
Dengan model pendekatan ini sugestinya bersifat "ke dalam", yaitu ke dalam batin kita, sukma kita, atau kepada sosok-sosok gaib tertentu (khodam) yang menjadi tujuan amalan gaib kita. Dengan cara ini akan terjadi kontak rasa dan kontak batin antara kebatinan kita dengan sosok-sosok tersebut, sehingga walaupun bunyi amalan gaibnya salah atau salah membaca amalannya, selama kita bisa bersugesti batin seperti itu, bisa kontak rasa dan batin, maka kegaibannya akan tetap bekerja, karena mereka mengerti maksud dan tujuan sugesti kita.

Karena itu untuk amalan keilmuan yang bersifat kejawen sebaiknya dilakukan dengan sugesti kebatinan, dan adanya kembangan-kembangan dalam amalan gaibnya akan memperkaya sugesti kebatinan kita.

Ilmu-ilmu dalam ilmu gaib dan ilmu khodam dapat sama dengan ilmu-ilmu dalam ilmu kebatinan. Bedanya adalah pada sumber kekuatan ilmunya. Kegaiban yang dihasilkan dalam ilmu kebatinan berasal dari kekuatan sukmanya, ditambah dengan amalan-amalan, doa dan mantra sebagai sugesti yang menghasilkan kegaiban ilmu-ilmu kebatinan. Seandainya pun memiliki khodam pendamping atau khodam ilmu, keberadaan mereka hanya sebagai penambah kekuatan ilmunya, kegaiban yang utama tetap berasal dari kekuatan kebatinannya.
Salah satu kelebihan dalam olah kebatinan adalah adanya tahapan olah rasa dan sugesti, sehingga seseorang yang sudah menguasai ilmu rasa dan sugesti, maka dia akan dapat dengan mudah mengsugesti batinnya, dan membentuk / menyelaraskan sukmanya sesuai penghayatan pada ilmunya, walaupun tidak hapal dengan bunyi mantranya. Dalam olah ilmu gaib dan ilmu khodam juga ada olah rasa dan sugesti, terutama ditujukan dalam rasa ketika mengsugesti suatu amalan ilmu gaib.

Pada orang-orang kebatinan, untuk memperkuat keilmuannya, orang tersebut harus memperdalam penghayatan dan kekuatan kebatinannya dan meningkatkan kepekaan rasa dan kemampuan sugestinya pada bentuk-bentuk keilmuan. Kekuatan sukmanya akan sejalan dengan kemampuannya mengsugesti sukmanya untuk menyatu dalam penghayatan kebatinannya. Untuk maksud itu para penganut kebatinan akan banyak melakukan perenungan-perenungan, laku tirakat dan puasa, menyepi, semadi, bahkan tapa brata.

Pada orang-orang kebatinan, secara kebatinan, seseorang tidak membutuhkan banyak amalan ilmu, tidak perlu mengkoleksi banyak amalan ilmu, karena yang paling utama adalah kemampuannya mengsugesti sukmanya dan pemahaman / penghayatan pada suatu bentuk keilmuan, tidak harus hapal bunyi mantranya, tetapi harus tahu isi / sifat bentuk dan tujuan keilmuannya. Mereka juga akan dengan mudah menciptakan ilmu-ilmu baru sesuai pemahaman dari ilham yang didapatnya. Dan bila menemukan / menerima suatu amalan ilmu baru, mereka akan dapat dengan seketika mengamalkannya sesuai tingkat kemampuannya mengsugesti sukmanya, walaupun tidak menerima transfer energi atau khodam.

Sedangkan pada orang-orang yang menekuni ilmu gaib dan ilmu khodam, kegaiban keilmuannya berasal dari kekuatan sugesti pada amalan-amalan gaib, doa dan mantra, atau kekuatan mengsugesti kegaiban khodam ilmunya saja, bukan dari kekuatan kebatinannya, dan tidak didasarkan pada olah batin / sukma. Pada saat mengamalkan ilmunya, orang-orang itu harus hapal dengan bacaan mantra / amalan ilmunya.

Karena bersifat ilmu gaib dan ilmu khodam, mantra-mantra hanya akan bekerja dengan baik pada orang-orang yang mempunyai kekuatan sugesti pada amalannya, atau yang telah menerima khodam ilmunya atau transfer energi (diijazahkan). Bagi yang ingin belajar sendiri, belajar jarak jauh, yang masih kurang kuat sugesti pada amalannya, dan belum menerima transfer energi atau belum menerima khodam ilmunya, dengan usahanya sendiri membaca / mewirid suatu amalan ilmu biasanya tidak akan banyak berguna. Sekalipun ada kegaiban setelah membacanya, biasanya tidak besar kekuatannya. Karena itu untuk keberhasilannya penganut ilmu gaib dan ilmu khodam akan banyak bergantung pada guru yang memberi ilmu, dan untuk menambah keilmuannya mereka akan berusaha belajar kepada banyak guru dan mengkoleksi banyak amalan ilmu.

Dalam mengamalkan suatu amalan ilmu, misalnya amalan ilmu untuk kekuatan, pada seseorang yang menganut ilmu kebatinan, setelah ilmu tersebut diturunkan kepadanya, dalam penggunaannya orang tersebut masih harus menghayati isi dan arti amalan tersebut untuk menyelaraskan / mengsugesti batinnya supaya sukmanya dapat melakukan apa yang tersugesti dalam amalan ilmu tersebut. Kekuatan ilmunya tergantung pada kekuatan sukmanya dan penghayatan / sugesti dirinya dalam mengamalkan ilmu tersebut.

Karena bersifat kebatinan, maka dalam mengamalkannya seseorang harus menghayati isi dan arti amalan ilmu tersebut untuk menyelaraskan / mengsugesti batinnya supaya sukmanya dapat melakukan sesuai yang tersugesti dalam amalan ilmu tersebut. Kekuatan ilmunya tergantung pada kekuatan sukmanya dan penghayatan / sugesti dirinya dalam mengamalkan ilmu tersebut. Jadi yang utama harus dimiliki adalah kekuatan sukma dan kemampuan sugesti untuk menggerakkan kekuatan sukmanya menjalankan suatu ilmu. Ilmu itu akan bekerja sesuai penghayatan / sugesti seseorang pada jenis ilmunya, walaupun tidak hapal dengan bacaan mantra / amalan ilmunya. Dan sugesti ilmu itu perlu dilatih secara berkala supaya ketajaman / keselarasan sukmanya dengan ilmunya itu tidak melemah.

Amalan tersebut di atas (amalan ilmu yang sama), bila dilakukan oleh orang-orang yang menganut ilmu gaib dan ilmu khodam, setelah ilmu tersebut diturunkan kepadanya, maka orang tersebut hanya perlu keyakinan / sugesti bahwa kapan saja ilmu itu diamalkan, ilmu itu akan bekerja. Orang tersebut tidak mengandalkan kekuatan sukmanya, karena yang bekerja adalah kekuatan sugesti pada amalan / mantra dan khodamnya, bukan kekuatan sukmanya, hanya perlu mengsugesti dirinya bahwa ilmu itu akan bekerja kapan saja amalannya diamalkan. Kekuatan ilmunya tergantung pada kekuatan sugestinya dan penyatuan dengan khodamnya. Dalam hal ini penerapan ilmu gaib dan ilmu khodam memiliki kelebihan kepraktisan dalam penggunaannya dibandingkan ilmu kebatinan, tetapi pada saat mengamalkannya, orang tersebut harus hapal dengan bacaan mantra / amalan ilmunya.

Ilmu Gaib dan Ilmu Khodam pada masa sekarang lebih mudah mendapatkannya dan seringkali tidak perlu didapatkan dengan cara berpuasa, laku prihatin, tirakat, dsb. Bahkan banyak yang menekuninya sebagai jalan pintas, karena prosesnya lebih mudah, tidak perlu puasa, tirakatan, dsb, dan seringkali hanya dilakukan melalui proses pengisian ilmu / transfer khodam dan energi, dan instan !, hanya perlu baca amalannya saja sudah langsung bisa dipraktekkan. Bahkan untuk memperoleh tenaga dalam tidak lagi perlu berlama-lama melakukan olah nafas. Dengan ilmu gaib atau ilmu khodam, seringkali cukup hanya dengan diminumkan air putih yang sudah diberi amalan tertentu seseorang sudah langsung bisa mempraktekkan ilmu tersebut (pembangkitan seketika). Instan! Langsung bisa dipraktekkan, bisa membuat orang mental, tubuh kebal senjata tajam, bisa mematahkan besi, dsb.

Tujuan dari dilakukannya pembedaan antara ilmu-ilmu kebatinan dengan yang asli ilmu gaib dan ilmu khodam adalah supaya kita dapat dengan benar membedakan pengertiannya, mengetahui sisi spiritualnya, dan mengetahui cara-cara untuk mengembangkannya atau untuk meningkatkan kualitas keilmuannya sesuai jenis keilmuan masing-masing yang digeluti.

Kelebihan ilmu kebatinan dan spiritual terhadap yang murni sebagai ilmu gaib dan ilmu khodam terutama adalah pada kekuatan gaib batin dan sukma mereka yang biasanya jauh melebihi kekuatan gaib ilmu gaib dan ilmu khodam. Kegaiban batin dan sukma mereka juga menyebabkan mereka tidak bergantung pada adanya sosok khodam ilmu, karena kegaiban batin dan sukma mereka sendiri sudah menjadi "khodam" bagi mereka. Kelebihan lainnya adalah pada kemampuan olah rasa dan sugesti untuk menggerakkan kekuatan gaib batin dan sukma mereka untuk melakukan banyak kegaiban seperti dalam ilmu-ilmu gaib dan khodam. Kombinasi dari kekuatan kegaiban batin dan sukma mereka dan kemampuan olah rasa dan sugesti dapat mengantarkan mereka menjadi orang-orang yang linuwih dan waskita, mengerti kegaiban hidup dan kegaiban alam.

Sedangkan kelemahan ilmu kebatinan dan spiritual terhadap yang murni sebagai ilmu gaib dan ilmu khodam terutama adalah pada usaha yang lebih berat dalam mempelajari dan menekuninya, yang menyebabkan orang-orang menjadi tidak tertarik untuk menjalaninya. Kelemahan lainnya adalah kurangnya variasi dalam keilmuan gaib mereka dibandingkan yang dipelajari dalam ilmu gaib dan ilmu khodam, karena tujuan utama mereka biasanya bukan untuk mempraktekkan keilmuan gaib / khodam, tetapi untuk penghayatan kebatinan dan spiritual.

Kelebihan dari yang murni sebagai ilmu gaib dan ilmu khodam terhadap ilmu kebatinan dan spiritual terutama adalah pada usaha yang lebih ringan dalam mempelajari dan menekuninya, yang menyebabkan orang-orang menjadi lebih tertarik untuk menjalaninya. Kelebihan lainnya adalah pada banyaknya variasi dalam keilmuan gaib mereka (banyaknya variasi amalan-amalan dan mantra) dan hasilnya bisa langsung dipraktekkan dan dipertunjukkan, karena tujuan mereka memang untuk keberhasilan menguasai dan mempraktekkan keilmuan gaib / khodam.

Sedangkan kelemahan utama ilmu gaib dan ilmu khodam terhadap ilmu kebatinan dan spiritual terutama adalah pada kekuatan ilmunya yang jauh lebih rendah (pada ilmu yang sejenis). Walaupun variasi ilmunya banyak, tetapi karena kekuatannya lebih rendah, biasanya kekuatan keilmuan mereka dapat dengan mudah dilunturkan keampuhannya (dan seringkali tidak dapat digunakan untuk menyerang orang-orang kebatinan dan spiritual).

Masing-masing jenis keilmuan mempunyai kelebihan dan kelemahan sendiri-sendiri. Segala bentuk keilmuan batin / gaib akan sangat bergantung pada sumber kekuatan ilmunya dan perbendaharaan jenis ilmu. Untuk dapat menguasai suatu keilmuan secara sempurna dengan daya kekuatan yang tinggi seseorang juga harus mengenal sumber kekuatan keilmuannya, meningkatkan kekuatan ilmunya dan melengkapi kekurangannya.
Kemampuan untuk mengsugesti batin / sukma, kemampuan untuk bersugesti pada amalan gaib, dan kemampuan mengsugesti kegaiban khodamnya adalah hal-hal pokok yang harus dikuasai dalam keilmuan batin / gaib. Tetapi untuk meningkatkan kekuatan keilmuannya, jangan hanya berfokus pada praktek sugesti amalan ilmu gaib saja, sumber kekuatan ilmunya harus juga diketahui dan harus ditingkatkan kualitasnya supaya kekuatan keilmuannya menjadi tinggi.

Orang-orang yang menekuni ilmu gaib atau ilmu batin yang kegaibannya berdasarkan pada kekuatan batin / sukma (kebatinan dan spiritual), untuk meningkatkan kekuatan ilmunya, orang tersebut harus meningkatkan kekuatan batin / sukmanya dan penghayatan pada ilmunya, supaya ketika disugestikan untuk keilmuan tertentu, kekuatan ilmunya tinggi, dan menambah perbendaharaan jenis-jenis keilmuan gaib (menambah pengetahuan pada jenis-jenis ilmu dan amalan ilmu).

Orang-orang yang menekuni ilmu gaib atau ilmu batin yang kegaibannya berdasarkan pada kekuatan roh pancer dan sedulur papat, harus meningkatkan kekuatan dan ketajaman batin / sukma dan meningkatkan penyatuannya dengan kekuatan roh sedulur papatnya, supaya ketika disugestikan untuk keilmuan tertentu, kekuatan ilmunya tinggi.

Orang-orang yang menekuni keilmuan gaib yang kegaibannya berdasarkan pada kekuatan sugesti amalan gaib atau mantra, harus meningkatkan kekuatan sugestinya ( / konsentrasi), meningkatkan kekuatan kebatinannya, atau mencari mantra / amalan ilmu gaib yang lebih tinggi kekuatannya.

Orang-orang yang menekuni keilmuan gaib yang kegaibannya berdasarkan pada kekuatan khodam ilmu, harus meningkatkan kekuatan khodamnya (mencari sosok gaib lain yang lebih tinggi kekuatan gaibnya) dan meningkatkan kemampuan mengsugesti khodam ilmunya itu, atau mencari mantra / amalan gaib yang lebih tinggi kadar kekuatannya, supaya ketika disugestikan untuk keilmuan gaib tertentu, kekuatan ilmunya tinggi.

Seringkali kemampuan seseorang dalam ilmu gaib dan ilmu khodam menjadi suatu kebanggaan, menjadikan seseorang merasa hebat dan sakti, merasa mampu melakukan apa saja dengan ilmunya itu, dan seringkali keilmuan itu juga dipertunjukkan kepada orang lain, terutama kepada orang-orang awam.

Tetapi jarang ada manusia yang memiliki khodam ilmu atau khodam pendamping yang berkesaktian tinggi, karena kebanyakan orang belum sampai ilmunya untuk mengenal sosok gaib yang berkesaktian tinggi, karena semakin tinggi kesaktian sesosok mahluk halus biasanya juga semakin sulit untuk dilihat dan semakin sulit dideteksi keberadaannya. Karena itulah contoh gaib seperti Ibu Kanjeng Ratu Kidul sangat diagung-agungkan orang sebagai tokoh sakti dari alam gaib, padahal di alam gaib banyak sekali mahluk halus yang kesaktiannya berlipat-lipat di atas beliau yang Ibu Kanjeng Ratu Kidul sendiri pun harus berhati-hati dan menghindarinya. Itulah juga sebabnya para Wali dulu di Jawa, ilmu gaib dan ilmu khodamnya tidak dapat digunakan untuk berhadapan dengan orang-orang sakti tanah Jawa.


Kebanyakan orang yang memiliki ilmu khodam tidak mempermasalahkan tentang kesaktian khodamnya itu, karena keberadaan khodam itu hanya dikhususkan untuk pelaksanaan ilmu tertentu saja. Yang dianggap penting adalah khodam itu bekerja sesuai tujuan keberadaannya (pelaksanaan ilmu), tidak masalah khodam itu sakti atau tidak. Khodam itu akan dianggap ampuh jika ilmunya bekerja, sebaliknya suatu ilmu dan kodamnya pasti tidak akan dianggap ampuh jika ilmunya itu tidak bekerja.


Dalam praktek adu ilmu, contohnya adalah praktek yang biasa dilakukan dalam penanganan pengobatan santet / teluh dan pembersihan gaib. Biasanya suatu ilmu gaib dilawan dengan ilmu gaib lain yang setanding atau yang lebih tinggi. Ilmu pelet dilawan dengan ilmu penangkal pelet yang lebih tinggi. Ilmu teluh dilawan dengan ilmu penangkal teluh yang lebih tinggi. Amalan gaib dilawan dengan amalan gaib. Ajian dilawan dengan ajian. Mantra dilawan dengan mantra. Metode ini mengharuskan seseorang untuk mengkoleksi banyak ilmu yang tinggi-tinggi dan berguru kepada banyak guru.

Bagaimana kalau tidak punya ilmu penangkal yang lebih tinggi ?
Kemana lagi harus berguru ?
Sampai kapan harus terus berguru ?
Bagaimana kalau kemudian ilmu orang yang dilawannya itu berbalik menyerang dirinya ?

Akan lebih baik jika metode tersebut diganti. Ilmu tidak dilawan dengan ilmu. Ajian tidak dilawan dengan ajian. Mantra tidak dilawan dengan mantra. Metodenya diganti menjadi melawannya dengan kekuatan gaib atau khodam yang lebih tinggi. Dengan cara ini kita membersihkan ilmu lawan dengan kekuatan gaib / khodam yang lebih tinggi. Tidak peduli seberapa tinggi ilmu lawan, atau sekalipun ilmunya berlapis-lapis, bisa disapu bersih dengan kekuatan gaib / khodam yang lebih tinggi.

Dengan cara ini kita tidak membutuhkan banyak amalan, mantra dan ajian atau berguru kepada banyak guru. Yang kita butuhkan hanyalah satu amalan ilmu dan satu kekuatan gaib / khodam yang kuat untuk menyapu bersih ilmu lawan. Dan kekuatan gaib / khodam ini bisa melindungi kita, sehingga tidak diserang balik oleh ilmu lawan, dan khodam itu bisa kita gunakan juga untuk banyak keperluan. Hanya diperlukan tambahan usaha untuk mendapatkan kekuatan gaib / khodam yang kuat.


Khodam yang sakti diperlukan terutama untuk dimiliki oleh orang-orang yang sering mengadu ilmu, adu kesaktian, atau yang sering mempertunjukkan keilmuannya, yang sering pamer kesaktian, terutama di hadapan orang-orang awam, bisa ini bisa itu, bisa menundukkan ini bisa menundukkan itu, dsb. Khodam yang sakti diperlukan supaya ilmunya tidak mudah luntur ketika berhadapan atau ketika sedang berada di lingkungan gaib atau di lingkungan orang-orang berkhodam. Khodam yang sakti juga diperlukan untuk ilmu atau amalan gaib yang berfungsi untuk penjagaan gaib atau untuk pengobatan dan untuk mengusir roh-roh halus yang mengganggu (pembersihan gaib), karena khodamnya itu harus berhadapan dengan sosok-sosok halus lain.

Perlu diperhatikan, ada orang-orang tertentu yang bukan hanya memiliki ilmu berkhodam, tapi juga menguasai ilmu perkhodaman. Bagi mereka mudah saja melunturkan atau menghapuskan keilmuan seseorang dengan mengirimkan khodam yang lebih kuat atau memerintahkan khodam seseorang untuk pergi menghilang. Jadi dalam kasus ini bukan lagi adu ilmu, tapi terutama adalah adu khodam. Tapi untungnya, mereka biasanya memiliki kearifan yang tinggi, tidak mudah terpancing untuk pamer ilmu atau mengganggu / menghilangkan ilmu orang lain.

Jadi bagi yang hanya bisa main ilmu, atau khodamnya kurang kuat, maka ketika ada orang lain yang bukan bermaksud adu ilmu, tapi menyerang khodamnya, maka khodam yang lemah akan kalah sehingga ilmunya tidak lagi mempunyai kekuatan gaib (apalagi bila orang itu hanya bisa memainkan ilmu, tapi tidak bisa memainkan khodamnya).

Misalnya saja ada orang yang memiliki ilmu gaib / khodam untuk kekebalan, maka ketika kegaiban / khodam- nya itu diserang dan kalah, maka kekuatan ilmu kebalnya akan hilang. Jadi bukan ilmu kebalnya yang diserang dengan ilmu pukulan yang lebih kuat, tetapi kegaiban ilmunya yang dihilangkan. Begitu juga seseorang yang mempunyai ilmu khodam kesaktian pukulan. Ketika khodamnya itu dikalahkan atau bisa diperintahkan untuk pergi, maka kekuatan kesaktian pukulan orang itu akan hilang, hanya akan menjadi pukulan biasa yang hanya mengandalkan kekuatan fisik saja. Begitu juga bila kekuatan tenaga dalam seseorang dihilangkan, maka orang itu akan kehilangan tenaga dalamnya, menjadi seperti orang yang belum pernah belajar ilmu tenaga dalam. Atau khodam seseorang untuk pengasihan dan kerejekian (yang biasanya kekuatannya lemah), jika bisa ditundukkan, maka khodam itu bisa diperintahkan untuk pergi, atau bisa juga dibalik fungsinya, yang semula untuk pengasihan dan kerejekian, dibalik menjadi menutup jalan kerejekian dan membuat orangnya dijauhi dan dibenci oleh orang lain.

Itulah juga sebabnya seringkali dalam pertunjukkan debus atau sulap, dsb, kerap kali pemimpinnya berkata kepada para penonton supaya tidak mengganggu, karena mereka tidak bermaksud pamer atau unjuk kesaktian, tapi hanya sekedar menyajikan atraksi hiburan. Walaupun mungkin mereka juga memiliki kemampuan untuk melawan gangguan gaib, tetapi mereka sengaja merendahkan hati supaya atraksi mereka tidak diganggu.

Mereka yang tidak suka pamer ilmu biasanya tidak memiliki musuh, tidak memancing orang lain untuk bereaksi negatif, malahan mendatangkan rasa hormat orang lain yang datang untuk meminta pertolongan.
Orang-orang yang berilmu khodam, kebanyakan khodamnya kelasnya rendah, karena mereka tidak mengenal dan tidak mampu mendatangkan sosok gaib berkesaktian tinggi. Biasanya juga mereka tidak berfokus pada kekuatan khodamnya, tetapi pada amalan ilmunya dan keberhasilan mempraktekkan ilmunya. Selain itu juga jarang ada orang yang mampu mengukur kesaktian mahluk gaib. Tetapi jika mereka mampu mengukur kesaktian mahluk gaib dan mampu mengenal mahluk gaib berkesaktian tinggi, mungkin mereka juga dapat mendatangkannya sebagai khodamnya, seperti Begawan Abiyasa yang khodamnya adalah bangsa jin yang kesaktiannya setingkat buto (1000 kali kesaktian Ibu Ratu Kidul).

Ilmu gaib dan ilmu khodam sebaiknya jangan disombongkan di hadapan seseorang yang menekuni kebatinan dan spiritual. Orang-orang yang menekuni kebatinan dan spiritual, terutama kebatinan yang bersifat kesejatian diri, akan mengandalkan kekuatan dari dirinya sendiri, bukan dari gaib lain, sehingga akan menempa diri untuk bisa memiliki kekuatan dan kemampuan, menyelaraskan kebatinannya dengan penghayatan ke-maha-kuasa-an Tuhan, dan seringkali kekuatan keilmuan mereka menjadi jauh di atas kekuatan ilmu-ilmu gaib dan khodam kebanyakan orang yang menyelaraskan diri dengan roh-roh dan kegaiban duniawi. Selain diri mereka sendiri diliputi oleh suatu kegaiban yang tidak dapat ditembus oleh ilmu gaib, kegaiban mereka pun dapat menenggelamkan (menghapuskan) keampuhan ilmu gaib dan ilmu khodam (ilmu sihir dan guna-guna) dan berbagai macam bentuk serangan gaib.

Khodam Ilmu adalah suatu sosok mahluk halus, bisa dari jenis apa saja, yang tujuan keberadaannya khusus untuk melaksanakan ilmu gaib seseorang. Sosok mahluk halus itu bisa mendampingi si manusia (menjadi khodam pendamping) atau dipanggil / dihadirkan (ilmu hadiran) untuk diperintah melaksanakan perbuatan gaib tertentu.

Khodam pendamping adalah khodam dari suatu ilmu gaib atau sosok mahluk halus lain yang datang kepada seseorang dan menyertainya (mendampingi dan seringkali juga membantunya sehari-hari, sehingga keinginan-keinginan atau doa-doanya dan perkataannya menjadi terwujud).

Selain yang merupakan khodam ilmu dan khodam dari leluhur, khodam pendamping yang datang kepada seseorang seringkali tidak dengan sengaja didatangkan, tidak diundang dan tidak disadari keberadaannya. Seringkali khodam ini datang kepada seseorang yang tekun beribadah dan rajin berdoa / wirid. Biasanya seseorang yang tekun bersemadi, meditasi, zikir dan wirid, tubuhnya akan memancarkan energi tertentu dan pikirannya akan memancarkan gelombang tertentu. Pancaran energi dan gelombang pikiran inilah yang seringkali mengundang datangnya mahluk halus kepada seseorang, walaupun kedatangannya itu tidak sengaja diundang.

Bila khodam ini berasal dari mahluk gaib bergolongan putih, biasanya tidak akan mendatangkan kesulitan selama sesajinya terpenuhi. Sebaiknya jangan menerima khodam bangsa jin dari golongan hitam, karena akan cenderung menyesatkan dan akan menyulitkan dalam proses kematian.

Bagi anda pengguna ilmu khodam (dan yang memiliki khodam pendamping), sebaiknya berhati-hati dalam penggunaan ilmunya, juga berhati-hati dalam memilih jenis khodam ilmunya. Penggunaan jasa mahluk halus biasanya harus disertai dengan sesaji tertentu (kembang, telor ayam, minyak Arab, bakaran menyan / dupa, dsb) sebagai upah si mahluk halus karena sudah bekerja membantu anda, mewujudkan keinginan anda. Dalam mendapatkan ilmu khodam tersebut, sebaiknya ditanyakan kepada si pemberi ilmu, atau bertanya langsung kepada si khodam itu sendiri, kalau bisa, tentang semua persyaratan yang diminta oleh si khodam. Bila sesaji yang dimintanya tidak dipenuhi, atau anda lupa memberikannya, biasanya si khodam akan "menegur" anda dengan caranya sendiri. Dan sebaiknya jangan menerima khodam bangsa jin dari golongan hitam, karena akan menyesatkan anda atau akan menyulitkan anda dalam proses kematian.

Mengapa harus puasa dan baca mantra?

Hakekat puasa dalam ilmu gaib adalah untuk mempermudah penyatuan khodam dengan pemilik ilmu. Bukan berarti tanpa puasa ilmu tidak bisa dikuasai. Jika ada guru sakti yang bersedia mengisi Anda, maka Anda langsung bisa memiliki ilmu tanpa melelui proses puasa/ritual. Kekuatan hasil pengisian tergantung seberapa besar kesaktian guru yang mengisi Anda. Sedangkan jika Anda puasa/ritual sendiri, maka kekuatan yang dihasilkan tergantung penghayatan dan kesungguhan Anda dalam menjalani puasa/ritual.

Mantra adalah sarana untuk memanggil khodam. Saat Anda membaca mantra, beberapa khodam yang sifatnya sama dengan mantra yang Anda baca langsung datang mengitari Anda. Khodam-khodam itu tidak bisa lagsung bersatu dengan tubuh Anda karena berlainan materi penyusun tubuh. Jin terbuat dari api (panas) dan Anda terbuat dari tanah (netral), maka agar mempermudah penyatuan khodam dengan diri Anda anda harus mengosongkan perut hingga tubuh Anda lemah dan terasa panas.

Lemahnya tubuh Anda saat berpuasa juga mempermudah penyatuan khodam. Logikanya, tubuh lemah adalah karena kekurangan energi, maka ada kesempatan bagi khodam untuk mengisi kekurangan energi di tubuh Anda.

Ilmu yang sudah ada pada diri Anda bisa bertambah kuat dan juga bisa melemah tergantung kerajinan Anda dalam merawat ilmu tersebut. Merawat ilmu sama artinya dengan menjaga hubungan antara khodam dan Anda. Semakin kuat ikatan antara Anda dan khodam, kekuatan ilmu Anda semakin kuat. Cara merawat suatu ilmu adalah dengan membaca mantranya rutin pada waktu yang ditentukan. Semakin khusyuk dan banyak wirid mantra maka semakin besar pula kekuatan ilmu Anda.

Cara Membuka Pintu Ilmu Gaib
Jika Anda termasuk orang yang sering gagal dalam mempelajari ilmu gaib atau tidak menemukan guru sakti yang bersedia mengisikan ilmu ke tubuh Anda. Maka lakukanlah cara berikut ini. Semoga dengan cara yang saya berikan, Anda akan mudah menguasai ilmu gaib meskipun Anda hanya belajar dari buku. Jika anda tidak mengerti bahasa arab, maka gunakan cara yang kedua. Amalan membuka ilmu gaib, disebut juga amalan untuk untuk ketajaman mata hati.

Cara I, cocok bagi yang senang dengan aliran Hikmah

Selama 4o hari, setiap selesai salat, terutama magrib dan subuh atau ketika Anda selesai salat malam (tahajud), lakukanlah wirid berikut ini.

Membaca Surat Al-Fatihah x 7 ditujukan kepada Nabi Muhammad SAW.

Membaca Surat Al-Fatihah x 7 ditujukan kepada Wali Ghauts hadzaz-zamani.

Membaca Ya Sayyidi Ya Rasulullah selama 30 menit dengan khusyuk.

Jika Anda punya waktu, maka Membaca kalimah toyyibah “la ilaha illallah” 3000 kali atau semampunya.

Dengan amalan ini, hati akan terang, pintu ilmu gaib akan terbuka, sehingga Anda akan mudah dalam menguasai bermacam-macam ilmu gaib.

Cara II, cocok bagi yang senang dengan aliran Kejawen
Agar hati selalu memancarkan nur atau cahaya yang mengantarkan manusia pada posisi yang baik dan selalu beruntung, dapat diupayakan dengan segala aktivitas yang bertujuan untuk membersihkan hati. Diantara cara itu adalah laku prihatin, semisal puasa dan melakukan ajaran para leluhur untuk menggugah (membangunkan) hati melalui mantra sebagai berikut

Bismillahir rahmaanir rahiim

Ati–ati siro tangi

Amoco layang puspo kati

Sanyang surya sanyang sasi

Byar padhang badan jasmani

Padang saking kersaning Allah

La ilaha illallah Muhammadur rasulullah.

Mantra ini dibaca pagi hari di depan rumah sembari menanti terbitnya matahari dan sore hari sambil menanti datangnya waktu mahrib. Dan orang-orang tua zaman dulu yang mengamalkan Doa Padhang Ati ini mengawalinya dengan puasa mutih selama 7 hari. Mutih adalah tidak makan makanan yang berasal dari mahluk bernyawa/binatang.


Semoga Bermanfaat dan sesungguhnya segala sesuatu terjadi karena SeIjin Allah

sumber :
http://quantumilahi.wordpress.com/ilmu-khodam/
http://www.ilmuhikmah.com/?ilmu-khodam,8
http://aindra.blogspot.com/2007/09/cara-membuka-ilmu-ghaib.html
http://nur-maunah.blogspot.com/2012/10/ilmu-gaib-dan-ilmu-khodam.html

3 komentar:

  1. Alhamdulillah bertambah ilmu saya lewat artikel ini...
    Ada yg ingin saya tanyakan...
    Karena keingintahuan saya tentang ilmu ghaib, saya sudah beberapa kali mengikuti pengajian (tawasulan) setiap mlm jumat...dlm bacaan pengajian itu di sebutkan tiap tokoh2 daerah seperti sunan kalijaga, prabu kiansantang, dsb...
    Yg saya mau tanyakan apakah jenis aliran itu termasuk kejawen atau hikmah...
    Dan apakah yg dilakukan itu tidak dilarang ajaran islam ?
    Saya takut saya lakukan itu termasuk perbuatan syirik...
    Terimakasih sebelumnya...
    Wasalam

    BalasHapus
  2. Assalamualaikum wr wb,salam dari saya di kaltim utara .maaf sebelum nya jika salah dalam ucapankata"saya.ingin saya bertanya saya dari pemegang yg putih yg saya tanyakan bagai mana dgn saya yg memiliki 10 pendamping dari yg putih juga anyak nya hidayahh"yg di turunkan pada saya dari alam gaib.juga yg saya herankan saya selalu menyapaikan pesan" kebaikan dan keselamatan pada orang"hanya saja banyak yg menertawakan saya bila saya menyampaikan hal"yg saya rasakan dari setiap apa kejadian alam yg bakal wujud,pesan saya pada orang di tempat saya maupun di dunia maya jgn lupa selalu berDoa.

    BalasHapus
  3. Gemblengan Ilmu Hikmah | Azimat | Akik | Dll. Telp & SMS :
    WA :+6282134344445

    BalasHapus