Banyak umat yang mengaku muslim namun dalam kehidupan sehari-hari sering meninggalkan sholat. Padahal kedudukan sholat dalam Islam merupakan ibadah terpenting, dimana sholat itu merupakan tiang agama, sebagaimana hadits Rasulullah SAW :
"Urusan yang paling utama adalah Islam, dan tiangnya adalah sholat, serta puncaknya adalah jihad di jalan Allah".
Bahkan sholat juga merupakan ibadah paling pertama yang diwajibkan oleh Allah kepada hamba-Nya. Sholat juga merupakan amalan pertama yang akan dihisab kelak di Yaumul Akhir, hal tersebut seperti yang ditegaskan dalam hadits Rasulullah SAW :
"Amalan seorang hamba yang paling pertama dihisab di hari Kiamat adalah sholat, jika sholatnya baik maka baik pula seluruh amalannya, dan jika shalatnya rusak maka rusak pula seluruh amalannya." (HR. Ath-Thabarani)
Sholat juga menjadi wasiat terakhir yang diucapkan Rasulullah SAW untuk umatnya sebelum beliau wafat, dalam wasiatnya berkata :
"Jagalah sholat, jagalah sholat, dan jagalah sumpah-sumpah kalian."
Sholat juga menjadi ibadah terakhir yang akan hilang dalam Islam; jika ia telah lenyap maka hilanglah Islam, sebagaimana hadits Rasulullah SAW :
"Kelak akan putuslah ikatan Islam sedikit demi sedikit, setiap satu kali putus maka manusia akan bergantung kepada tali yang lainnya, dan yang paling pertama putus adalah hukum Islam, dan yang paling terakhir adalah sholat."
Sesungguhnya dengan kita mendirikan sholat kita ikut menjaga agama, dan kita diperintahkan untuk menjaga sholat dalam keadaan bermukim atau berpergian, dalam keadaan aman maupun ketakutan. Allah SWT berfirman :
"Peliharalah segala shalat(mu), dan (peliharalah) sholat wusthaa. Berdirilah untuk Allah (dalam sholatmu) dengan khusyu'. Jika kamu dalam keadaan takut (bahaya), shalatlah sambil berjalan atau berkendaraan. Kemudian apabila kamu telah aman, maka sebutlah Allah (shalatlah), sebagaimana Allah telah mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui." (Al-Baqarah : 238 - 239)
Jangan sampai malaikat Nakir marah dan mengancam kita karena mengabaikan sholat dan menyia-nyiakannya, sebagaimana firman Allah SWT :
"Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan sholat dan memperturutkan nafsunya, maka kelak mereka akan menemui kesesatan."(Maryam : 59)
Selanjutnya dalam ayat lain ditegaskan :
"Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang sholat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari sholatnya." (Al-Ma'un : 4 - 5)
Jika seseorang dengan sengaja meninggalkan atau mengingkari kewajiban sholat, maka dia termasuk orang-orang kafir dan telah keluar dari agama Islam, dan itu telah menjadi kesepakatan umat Islam. Bagi seorang yang meninggalkan sholat, dan dia tetap beriman dan meyakini bahwa sholat itu wajib; ia meninggalkan sholat karena malas atau sibuk tanpa adanya alasan syar'i untuk meninggalkannya, maka dalam keadaan demikian, pada beberapa hadits dengan tegas menghukum bahwa orang tersebut juga kafir dan wajib dibunuh. Dari Jabir bin Abdullah r.a. berkata, Rasulullah SAW bersabda :
"Yang membedakan muslim dengan kafir adalah meninggalkan sholat."
Diriwayatkan oleh Ahmad, Muslim dan Ashabus Sunan keduali An-Nasa'i. Dari Buraidah berkata, Rasulullah SAW bersabda :
"Janji setia diantara kami dengan mereka adalah sholat, barang siapa yang meninggalkan sholat maka dia adalah kafir."
Diriwayatkan oleh Ahmad dan Ashabus Sunan. Dari Abdullah bin Amr dari Nabi Muhammad SAW bahwa beliau pada suatu hari mengingatkan tentang sholat dan berkata :
"Barang siapa yang menjaga sholat maka ia akan mendapatkan cahaya, petunjuk dan keselamatan di Hari Kiamat, dan barang siapa yang tidak menjaga sholatnya maka dia tidak akan mendapatkan cahaya, petunjuk dan keselamatan, dan pada Hari Kiamat dia akan bersama Qarun, Fir'aun, Haman, dan Ubay bin Khalaf."(Diriwayatkan oleh Ahmad, Ath-Thabarani dan Ibnu Hibban dengan sanad yang baik, jayyid.)
Adapun hadits yang dengan tegas memerintahkan untuk membunuh mereka yang telah meninggalkan sholat adalah : Dari Ibnu Abbas r.a., dari Rasulullah SAW bersabda :
"Ikatan dan pondasi Islam ada tiga : laksanakanlah dasar-dasar agama Islam, barang siapa yang eminggalkan salah satunya maka dia kafir dan darahnya halal, ketiga pondasi tersebut adalah : syahadat bahwa tiada Tuhan selain Allah, sholat yang wajib, dan puasa di bulan Ramadhan." (Diriwayatkan oleh Abu Ya'la dengan sanad Hasan).
Dari Ibnu Umar r.a., sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda :
"Aku perintahkan untuk membunuh manusia sampai mereka mengucapkan dua kalimat syahadat, mendirikan shalat, menunaikan zakat, maka siapa saja yang menjaganya maka darah dan hartanya akan terjaga dalam naungan Islam, dan Allah Azza wa Jalla akan menghisab mereka." (HR. Al Bukhari dan Muslim)
Sholat menempati derajat amalan tertinggi dibanding dengan amalan yang lainnya karena sesungguhnya sholat merupakan proses awal pembentukan pribadi unggul dan ruh dari semua ibadah.Andaikan saja semua orang tahu hakekat dari sholat niscaya siapapun orang yang melaksanakan akan menjadi pribadi unggul tanpa tanding,pribadi dengan segudang prestasi.Apasih rahasia dibalik pelaksanaan sholat ?
1.Sholat melatih orang disiplin terhadap waktu
Pribadi – pribadi berprestasi adalah mereka yang paling menghargai waktu.Allah memberikan waktu kepada setiap orang itu sama 1hari 24 jam.Dalam 24 jam ada orang yang mampu mengatur Negara,ada yang hanya mampu mengatur keluarga,bahkan ada yang tidak mampu mengatur dirinya sendiri. Melalui pelaksanaan ibadah sholat Allah mendidik dan melatih seorang muslim untuk disiplin terhadap waktu,kata nabi : “seutama- utamanya amal adalah sholat tepat pada waktunya.”[HR.Ibnu dawud ]
Dengan membiasakan diri sholat tepat waktu akan berimbas dalam kehidupan selalu menghargai waktu.waktu yang telah terbuang tidak akan kembali.setiap detik yang kita lalui suatu saat akan kita pertanggung jawabkan di hadapan Allah swt.Oleh karena itu taklukun waktu dan genggamlah dunia.
2.Sholat melatih kita untuk senantiasa focus dalam pekerjaan
Khusu [ fokus ] ketika sholat merupakan syarat mutlak diterimanya ibadah sholat kita. Tanpa adanya kekhusuan maka sholat yang kita kerjakan akan sia-sia. orang yang terbiasa khusu dalam sholatnya maka ketika mengerjakan pekerjaan apapun dia akan senantiasa fokus pada pekerjaannya.Fokus merupakan salah satu syarat agar apapun yang kita kerjakan mendapatkan hasil yang optimal.
3.sholat melatih kita bersikap sabar
Dalam sholat ,rukun yang sifatnya badaniyah harus kita kerjakan dengan tuma’ninah, artinya tidak boleh tergesa-gesa,dengan kata lain gerakan sholat tersebut harus kita lakukan dengan sabar.Begitupun dalam setiap pekerjaan,jika dilakukan tergesa-gesa maka hasilnya tidak akan optimal.disinilah diperlukan sikap sabar yang menjadi modal utama suatu pekerjaan akan berhasil dengan sempurna. Sholat melatih kita bersikap sabar.dan dengan sabarlah prestasi akan dapat kita raih.
4.Sholat melatih kita rendah hati dan tidak sombong
Ketika kita melakukan sujud dalam sholat lihatlah kepala kita yang selama ini berdiri tegak keatas dengan angkuhnya, saat sujud turun kebawah,dan pantat yang biasanya dibawah waktu sujud,naik keatas lebih tinggi daripada kepala.Apa ini artinya ?artinya seakan-akan Allah berkata jangan sombong manusia,dihadapan Allah engkau adalah mahluk yang tiada berdaya.kau yang merasa tinggi dihadapan manusia yang lain tidak sulit bagi Allah untuk memutar balikan keadaan,dengan kekuasaannya bisa jadi suatu saat engkau menjadi makhluk yang lebih rendah derajatnya dari orang yang kau rendahkan.mau berprestasi biasakan hidup rendah hati,karena ilmu bagaikan air yang hanya mengalir ketempat yang rendah.
5.sholat adalah do’aDoa adalah satu hal yang tidak boleh dilupakan oleh orang yang ingin berprestasi, karena kita manusia hanya wajib berusaha,Allahlah yang menetukan hasilnya.
Kita melihat SEBERAPA DEKAT atau JAUHnya seseorang dengan sunnah nabi shallallahu ‘alayhi wa sallam, CUKUP dengan shalatnya…
Bahkan JAUH-JAUH sebelum melihat shalatnya. kita bisa melihat bagaimana kesesuaian penampilannya dengan sunnah? Apakah ia membiarkan jenggotnya atau malah mencukurnya? Kita pun melihat bagaimana tata cara ia berpakaian, Apakah ia berpakaian dengan pakaian yang sesuai syari’at ataukah tidak?
Kita pun bisa melihat bagaimana KEBERSIHAN dirinya, apakah ia menjaga kebersihan dirinya? dalam hal MULUT, BADAN, atau RAMBUT, atau PAKAIAN?
Kita pun bisa melihat bagaimana ia melepas sandalnya, apakah ia melepas dengan kaki kanannya duluan atau kaki kirinya?
Kita pun bisa melihat BAGAIMANA ia BERWUDHU’, Apakah tata caranya sesuai dengan tuntunan nabiy? apakah wudhu’nya SEMPURNA? Apakah ia zhalim dalam wudhu’nya (yaitu dengan berlebih-lebihan dalam hal jumlah dan dalam pemakaian air)? Apakah ia meremehkan atau tidak?
Kita pun melihat bagaimana shalat wajibnya? Apakah ia senantiasa melaksanakannya ataukah tidak?
Apakah ia sering terlihat berjama’ah dimesjid ataukah tidak? Kalau ia shalat dimesjid, maka bagaimanakah KEDISIPLINANnya dalam menjalankan shalat berjama’ah? Apakah ia hadir sebelum adzan? Ataukah paling tidak hadir sebelum iqamah? dan bagaimanakah ia mengamalkan amalan-amalan yang berkaitan dengan mesjid?
Kitapun bisa melihat bagaimana ia melaksanakan shalat sunnah? Misalkan ketika ia shalat sunnah tahiyatul mesjid atau qabliyah (karena biasanya shalatnya seseorang itu, akan nampak pada shalat sunnahnya. baik atau tidak?) Apakah pandangannya ke arah kiblat atau melirik2? apakah ia thuma’niinah ataukah tidak? Apakah gerakan-gerakan shalatnya sesuai dengan sunnah atakah tidak?
Bagaimanakah ia MEMPERHATIKAN shaff? Apakah ia meluruskan dan merapatkan? Apakah ia MENGINGATKAN temannya jika ada yang kurang sempurna?
Bagaimanakah ia TAAT kepada imam saat shalat? yakni tidak mendahului dan tidak pula terlalu lambat dalam mengikutinya?
Bagaimanakah pula sikapnya ketika berjalan ke mesjid ketika ia masbuq? Bagaimanakah ia masuk ke dalam shaff ketika masbuq? Apakah ia langsung mengikuti apapun gerakan imam ketika ia masuk ke dalam shaff?
Kita pula melihat apa yang ia lakukan setelah shalat? Apakah ia berdzikir dengan khusyu? Yaitu ia tidak MELIRIK keatas, kebawah kekanan kekiri saat berdzikir? Apakah ia TENANG DALAM BERDZIKIR? TIDAK KOMAT KAMIT?
Semuanya ini bisa mencerminkan amalan-amalannya yang lain, walaupun perkara hati kita serahkan kepada Allah, Allah-lah yang menilainya.
Maka jika engkau ingin melihat kebaikan hatimu, LIHATLAH shalatmu. dan jika engkau ingin memperbaiki amalan-amalanmu, maka PERBAIKILAH SHALATMU. dan jika engkau ingin memperbaiki shalatmu, PERBAIKILAH HATIMU.
sumber :
http://abuzuhriy.com/baik-shalatnya-baik-amalnya-baik-hatinya-baik-shalatnya/
http://hebring-bengkelhati.blogspot.com/2012/01/sholat-membentuk-pribadi-berprestasi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar